Beranda · Belajar · Kontak · Privacy Policy

#motipassion

Sepertinya bukan saya yang pertama mendeklarasikan kata ini ya..? dan memang iya.. haha.. tapi tu baru ketahuan setelah dapat ide, terus searching, terus baru ketahuan ada yang udah pakai kata ini sejak dahulu kala..
Bahkan, ada yang udah mempatenkan alamat blogspotnya pakai kata ini 2 tahun yang lalu.. haha.. Anda kalah cepat anak muda..!
Apa itu #motipassion..? sebelumnya kita pilah dulu, motipassion terdiri dari 2 kata = motivation dan passion.

Motivation atau motivasi adalah? kalo menurut saya ni yaaa.. motivasi itu bisa dari dalam diri atau dari lingkungan yang menggerakkan seseorang untuk mencapai tujuannya, singkatnya motivasi itu DORONGAN/DAYA DORONG/PENGGERAK.

Nah, kalo passion? masih dari versi saya (karena ini blog saya.. hehe..) passion itu saya artikan sebagai SEMANGAT JIWA. sederhananya apaya yang bikin jiwa kita bersemangat, itulah passion. kalo saya ibaratkan jodoh, setiap orang punya pasangan tulang rusuk masing-masing yang gak mungkin tertukar, begitu juga passion.

Terus Motipassion? ya gabungin aja sendiri.. hehe.. karena hari ini saya lagi baik saya deh yang bikin kesimpulan (lagi-lagi versi saya). Bagi saya #motipassion adalah PENGGERAK/DORONGAN yang selaras dan dapat menghidupkan SEMANGAT JIWA.

sila ke: @ridhaawam
orangawam.tumblr.com
jika ingin berbincang dengan saya

Artikel keren lainnya:

Ramadhan Habis, Setan Juga Sedih

Bismillah..

1 Syawal, banyak orang bersedih sekaligus bergembira, bergembira karena manyambut hari kemenangan, entah sebenar-benarnya menang atau cuma numpang menang, bersedih karena ramadhan yang penuh berkah berakhir lagi.

Sesedih-sedihnya kita, manusia, ada yang lebih sedih, siapa? setan! kok bisa? iya masa liburannya selesai bro!
Coba pikir, setahun-tahunan setan-setan ini kerja gak pakai istirahat, gak digaji pulak, menyedihkan bukan, lalu datanglah ramadhan, bulan penuh berkah yang "mengistirahatkan" mereka dari kesibukan sehari-hari.
Ehh.. bukannya mereka di masukkin di neraka? tersiksa dong, bukan liburan? Hmmm.. Kan neraka emang rumahnya setan, ya namanya setan balik kampung, liburan dong! Sebulan penuh pulak! Wenak tenan! Lalu, ramadhan selesai, selesai juga liburan setan, kerja lagi, kerja lagi! gak cuma kita, para setan sepertinya juga menentikan bertemu dengan Ramadhan tahun depan.
Ada lagi yang bikin setan sedih, pas ramadhan kan mereka satu 'ras' dikumpulin di neraka tuh. nah bukannya asik, ketemu teman-teman lama, ayah-bunda, bisa kenalan, kumpul-kumpul, kongkow-kongkow, yaaahh.. meskipun di neraka.. hehe.. tapi kapan lagi mereka bisa kayak gitu, apalagi setan metropolis yang kerjaudah gak kenal libur, boro-boro ketemuan, tugas aja gak selesai-selesai. Apalagi kalo semua kumpul gitu, pas banget buat para setan bikin rapat pleno/rapat strategi buat tugas setaun ke depan kan?

Ternayta setan juga sedih ramadhan habis. hehe..


Artikel keren lainnya:

Impian Kandung-Ku

Setiap aku menonton  dan membaca cerita tentang impian, aku menangis. Bukan ceritanya yang menghunyut hati, membuat pilu dada, mengalirkan air mata. bukan aku sedih karena cerita yang sedih. tetapi sekejap aku teringat pada mimpi-mimpiku.

Mereka, mimpi-mimpiku sendiri sudah aku perlakukan seperti mimpi tiriku padahal mereka mimpi kandungku. Sementara yang aku "sayangi", yang saat ini aku perjuangkan, yang sudah seperti mimpi kandungku, adalah mimpi-mimpi tiri, mimpi-mimpi milik orang lain, cita-cita orang lain.

Sesekali saja impian kandungku menyeruak, lalu menegurku. Aku balas tegurannya, lalu tak ku hiraukan. Kembali aku berkutat dengan impian tiriku.

Ironis, padahal hidup hanya sekali, lalu sebagian besar aku lakukan untuk mewujudkan impian orang lain. Lebih keras berjuang untuk impian tiri, lalu menelantarkan impian kandung. Lebih memperdulikan impian tiri, lantas impian ku siapa yang akan memperdulikan? siapa yang akan memperjuangkan?

Lebih menusuk hati, aku seperti durhaka pada Sang Pencipta, yang mengamanahkan ku untuk memperjuangkan impianku, tapi malah aku telantarkan.
Maafkan aku Allah,aku sadar, mereka, impian-impian kandungku tak akan aku sia-siakan lagi mereka di sisa umurku yang semakin terbatas ini.

Izinkan aku menghadiahkan kemenangan mimpi-mimpiku untuk Mu.

Impian Kandung Dunia ku:
Mengelola dan/atau memperbaiki 100 perusahaan yang mampu berkontribusi besar untuk perkembangan anak-anak.

Impian Kandung Akhrat ku: Minum manisnya air telaga Firdaus bersama Nabi Muhammad SAW.

Artikel keren lainnya:

MENIKAH

"Ya Allah, aku ingin menikah, izinkan aku menikah segera. Amin"
do'a itu santer ku dendangkan hampir setiap sholat sepanjang bulan suci ramadhan ini.

Ya, aku ingin menikah. Kalau kata orang, kebelet. hehe..
eh, jangan ditertawakan, kasus ini serius. Sangat serius.

Dengan usiaku yang sudah 22 tahun, sudah 7 tahun aku mubazirkan sejak pertama mimpi basah. Waktu yang sudah cukup panjang ku pikir untuk memutuskan menikah sesegera mungkin.

Agak egois mungkin, karena menikah ini juga karena faktor: "makin banyak teman-teman dekatku yang menikah, dan aku iri!". Hah! sangat iri! Irinya sejenis sama-sama kuliah tapi liat teman2 udah pada lulus duluan. tapi ini sepertinya hanya pemicu, akan aku ceritakan gelora di dalam dada ini.

3,5 tahun yang lalu, aku mebaca kisah indah sahabat Ali As. yang melamar Fatimah Az-Zahra hanya dengan modal baju besi, dan keberanian. dan kau tahu umur mereka saat itu? kurang lebih 15 tahun! dan beliau berhasil menjadi Khalifah ke-4 umat Islam! Lalu lah timbul rasa ingin menikah. rasa yang perlahan-lahan tumbuh lalu semakin besar dan semakin menjadi-jadi.
Apalagi sekarang, perasaan rindu yang menggebu, yang cukup "menyiksa" pas tiba-tiba teringat, yang entah kapan berakhirnya, aih maaak. Ramadhan ini sepertinya jadi ramadhan paling berat selama berkarir 22 tahun menjadi makhluk hidup.

Satu sisi, alasan yang tak mau aku munafikkan adalah kebutuhan jasmani. kata Nabi Muhammad dalam riwayat Bukhari-Muslim, Wahai para pemudabarangsiapa yang memiliki kemampuan, maka menikahlah. Karena itu lebih akan menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, maka berpuasalah karena puasa itu bagai obat pengekang baginya.”
dan memang sangat manusiawi dan priawi, karena merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. (kebutuhan dasar manusia yang belum dapat aku penuhi setelah 22 tahun lamanya menjadi manusia)
Ya logikanya, menikah lah, daripada disalurkan ke hal-hal yang negatif. kalo belum bisa, ya puasa. Kalo udah, ya hajar!

Ulama-ulama terdahulu, jika ditanya, apabila dia belum menikah dan dia tau besok ia akan mati, apa yang akan dilakukannya hari ini? Sholat? Puasa? Haji? Sedekah? bukan. Menikah adalah jawabannya. Alasannya, mereka malu menghadap Allah dengan keadaan belum menikah. Jika seseorang menikah", Kata Nabi SAW, "maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Allah pada separuh yang lainnya.” (HR. Al-Baihaqi) mereka malu bertemu Sang Khalik dengan agama yang hanya separuh, itupun compang-camping. Apalagi aku.

Sisi lain, dengan jalan hidup yang aku pilih menjadi seorang pengusaha, aku benar-benar sangat membutuhkan sosok yang bisa  menjadi peneduh jiwa kala gusar hanya dengan memandang senyumanya, dan bisa sesering mungkin ku pandang. dengan halal tentunya. Aku benar-benar sangat membutuhkan sosok yang mampu mencurahkan perhatiaannya untukku, tempatku berkeluh kesah, berbagi cerita, berbagi kehidupan, berbagi kesulitan, berbagi kesenangan. Jawabannya sosok itu adalah pasangan hidup. Menikah.

Kata ALLAH  Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya.” (QS. Ar-Ruum: 21). Itulah, aku ingin, dan semoga, dengan menikah ini hidupku lebih tentram, atau paling tidak ada yang menentramkan.
Kata orang, "dibalik seorang lelaki sukses, selalu ada wanita yang mendukungnya". Menurutku wanita itu adalah Ibu dan Istri. Ibu sudah ada. Istri? itulah yang sepertinya menjadi lubang di hati yang harus segera ditampal. kalo ndak takut banyak bocornya.


Nah, pertanyaannya sekarang: Sudah siapkah?
1. Insya Allah. Persiapanku sudah kulakukan sejak 3,5 tahun lalu timbul hasrat ingin menikah tapi ini persiapan fisik dan mental saja. Lalu Finansial, Alhamdulillah sudah ada sedikit tabungan untuk itu, sisanya biarkan ALLAH yang penuhi janjinya: "......Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An Nuur: 32). Ibaratnya ini garansi sampai mati dari produsen.
Logikanya, masak iya ALLAH menelantarkan orang yang ingin melaksanakan perintahnya? menelantarkan saja tidak mungkin, apalagi ke mereka yang berusaha taat. iya apa iya?
Logikanya lagi, dengan menikah, rejeki istri yang dulunya perantara nya orang tua, setelah akad, statusnya serta-merta pindah ke suami, rejeki jadi dobel dong ya..? hmmm...

sudah 100% siap?
2. Jika menunggu siap 100%, lalu kapan nikahnya? Orang-orang terdahulu, yang jarang mengenal kata cerai, yang gak banyak dalih persiapan kayak orang sekarang malah ujung2nya cerai, mereka siapkan semampu mungkin, lalu jalani dan sisanya disiapkan berdua. persiapan yang akan terus berlangsung hingga ajal memisahkan. persiapan yang sempurnanya ketika berdua dipertemukan kembali di surga.

"Ya Allah, aku ingin menikah, izinkan aku menikah segera. Amin"

Artikel keren lainnya: