Beranda · Belajar · Kontak · Privacy Policy

Sejarah Musik

Awal Tahun 1996.

"Jadi mau masuk SD atau TK?" tanya Mama.

"SD jak, TK tuh cuman nyanyi-nyanyi" sahut Tante, kakak ipar Mama.

"Iye ye, SD jak lah ma".

Juli 1996, Seragam SD resmi dikenakan. Sebenarnya SD tidak resmi-resmi amat. Sang anak yang tidak mau TK 'terpaksa' dimasukkan ke SD Negeri 05 Singkawang yang Kepala Sekolah nya kenalan Orang Tua anak itu. Semacam dititipkan dulu di SD itu. Tau huruf saja belum, apalagi membaca, boro-boro menulis, modalnya cuma bisa menghitung 1-10. Cuma karena ndak suka nyanyi-nyani.
Dan benar saja, pelajaran menyanyi sangat minim di SD, ada pun hanya satu mata pelajaran: KTK alias Kerajinan Tangan dan Kesenian yang sangat terbatas.

~~~~~~~~~~~

Akhir Tahun 1997.

"Coba kamu yang duduk di depan dekat jendela itu jangan nyanyi dulu"
"Yang lain, ayo diulang nyanyinya sama-sama"

"Iya, Bu"

Dhuha itu pelajaran KTK di Sekolah barunya, ia pindah sekolah awal tahun itu, sebab orangtua nya pindah Dinas di Ibukota Provinsi.
Dari sekian banyak murid, ialah satu-satunya yang "terpilih" untuk diam, sebab suaranya dari tadi selalu saja fals dan tidak kompak dengan siswa-siswi lain menyanyikan lagi Padamu Negri.
Sementara yang lain bernyanyi, ia hanya terdiam, bukan menikmati nyanyian teman-temannya, tapi berpaling pada belalang-belalang yang lompat kesana-kemari, di luar jendela sekolah.

"Kamu, ayo nyanyi lagi sama-sama"
"Nanti upacara, kamu jangan nyanyi ya, biar yang lain saja, kamu diam saja" pesan Bu Guru yang tiba-tiba menghentikan nanyian yang belum pun sampai setengah.
Untungnya, waktu itu belum ada lagu: Sakitnya Tuh Disini.

~~~~~~~~~~~

Awal 2006.

"Lihat tuh, cewek saja bisa main gitar, malu jadi cowok!"

"Iye, aku belajar, tenang jak kitak (tenang saja kalian)"

SMA memang gila. Ya, seorang anak sangat introvert pun bisa dirubahnya. Apalagi bergaul dengan anak-anak pramuka yang senang gitaran di 'sekre' dan pas kemah-kemah. Ndak gaul kalau ndak tahu musik, minimal gitar. Kali ini untungnya tidak akan ada yang permasalahkan kualitas pita suara.

"Ma, bulan ini duit jajannye langsung sebulan jak ye"

"Untuk apa?"

"Mau beli gitar"

Mulailah ia mengkoleksi buku-buku kord gitar untuk belajar bermusik. Hingga ujung-ujung jarinya yang mulus jadi membatu sebab senar gitar.
Dan dengan senjata barunya, meskipun dengan kualitas permainan dibawah standard, ia mulai bergerilya, dari gitaran di kelas, sekre, kemah, sampai digunakan cari pacar, untungnya waktu itu tidak ada yang mau sama abang ganteng itu. Hiks!
Puncaknya ia jadi bassist salah satu band di acara perpisahan SMA, lagunya : BUNDA teruntuk para guru.

~~~~~~~~~~~

Akhir 2011

Musik menjadi salah satu pintu awalan, luluhnya hati seorang perempuan.
Bermodal gitar pinjaman, alunan lagu band pop awal 2000an dimainkan.
Sebab hanya sisa kejayaan, permainannya tak karuan, terlebih suaranya plus kualitas rekaman handphone tua.
Pada titiknya, musik membuka pintu kemaksiatan, hati gadis itu luluh oleh permainan musik tak karuan, yang hanya jadi penyesalan, meski judulnya bukan pacaran, ah apa bedanya 'kedekatan islami' seperti itu dengan pacaran?
Alhamdulillah, jalan telah ditunjukkan, hanya tinggal kenangan. Yang tak perlulah dikenang.

Akhirnya, alat musik pun ditinggalkan, selamat jalan untuk kemampuan.
Seandainya tetap tak mau mengenal musik, aih, tak boleh berandai andai. Semua telah telanjur  tercatat sebagai latar belakang kurang baik. Yang bisa diperbaiki hanyalah memperbaiki masa depan.


~~~~~~~~~~

"Marry your daughter, make her my wife, I want her to be the only girl that i love for the rest of my life" berngaung alunan lagu berbahasa Inggris keluar dari speaker hendphone temannya

"Bagus tuh, tuh bro lagunya, baru ya?"

"Yaelah bro, dah lama kali, setengah taun lalu dah terkenal!"

"Oh iya? Hahaha.."

Musik? Sesekali saja kok, pas boker, hahaha..
Itupun lagu-lagu lawas, yang penuh makna, bukan makna dalam atrian 'kenangan' tapi makna dalam artian 'isi lagu'. Dan "Marry Your Daughter"nya Brian Mcknight pun jadi salah satu dari 20 playlist untuk mengisi kesunian 'ruangan perhajatan'
Boro-boro gitar! Ujung-ujung jari tangannya pun sudah mulus kembali, kayak pantat bayi.
Boleh dibilang, sekarang ia tergolong GapSik : Gagap-Musik.
Mau pelan-pelan menjauhi musik, ceritanya pengen install ulang isi otak yang dua-puluhan tahun kebelakang terlalu banyak diisi sampah.

Tak berani mengharamkan, tapi mulai menjauhi.
Setidaknya mulai dilakoni dengan menghindari ajakan seperti ini:
"Sepi nih, karaokean yok.."

Artikel keren lainnya:

an-Nuur : Cahaya Teruntuk 'kita'


Al Qur'an Surah ke 24, an-Nuur, selama ini, kita (terutama jomblo-jomblo rahimakumullah seperti saya) tahu hanya tentang ayat legendaris tentang jodoh: 24 ayat 26, kebanyakan kita pasti hafal artinya, jika tidak silakan buka Qur'an mu :)

Apakah ayat itu makna 'CAHAYA' di surah? Rupanya bukan.
Rupanya terkesima akan ayat legendaris tersebut, sedikit membutakan tentang makna an-Nuur yang sebenar.
Beberapa ayat setelahnya dijelaskan dengan rinci, Apa itu Nuur, bagaimana Nuur, dimana Nuur, untuk siapa Nuur.

an-Nuur bermakna Cahaya, lalu cahaya seperti apa?
"ALLAH (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Permumpamaan cahanya-Nya seperti sebuah lubang yang tidak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu ada di dalam tabung kaca, (dan) tabung kaca itu bagaikan bintang yang berkilauan, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang diberkahi, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di timur dan tidak pula di barat, yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya diatas cahaya, Allah Memberi petuntuk kepada cahaya-Nya bagi orang yang Dia kehendaki, dan Allah Membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu" (an-Nuur ayat 35)

Bagi seorang pengagum sastra, perumpamaan ini sangat teramat indah. Allah menggambarkan tentang cahaya-Nya dengan sangat sempurna.

Cahaya diatas cahaya. Mau!

Dimanakah kita bisa mendapatkaknya?
"(Cahaya itu) di rumah-rumah yang disana telah diperintahkan Allah untuk memuliakan dan menyebut nama-Nya, disana bertasbih (menyucikan) nama-Nya pada waktu pagi dan petang," (an-Nuur ayat 36)

Sekali lagi, Siapakah yang pantas mendapatkannya?
"orang yang tidak dilalaikan oleh perdagangan dan jual-beli dari mengingat ALLAH, melaksanakan shalat, dan menunaikan zakat. Mereka takut kepada hari ketika hati dan penglihatan menjadi guncang (kiamat)"
"(mereka melakukan itu) agar ALLAH Memberi balasan kepada mereka dengan yang lebih baik daripada apa yang telah mereka kerjakan, dan agar Dia Menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan ALLAH memberi rezeki kepada siapa saja yang Dia Kehendaki tanpa batas"
(an-Nuur ayat 37-38)

Ah, Hebatnya ALLAH, membuat tersanjung saja. Maaf-maaf saja, telah ditulis jelas siapa yang akan mendapatkannya, mendapatkan Nuur itu, mendapatkan cahaya diatas cahaya : Pendagang yang tidak dilalaikan oleh aktivitas dagangnya. 
Mungkin saja tafsir ini salah, tapi cukuplah membuat teramat bangga.

Rangkaian ayat ini adalah petunjuk sukses bagi setiap PENGUSAHA Muslim, petunjuk yang teramat jelas.

Tentu, tak semua mendapatkannya, tapi semua bisa mendapatkkannya. Syarat dan ketentuan berlaku:
1. Senang ke Masjid (ayat 36)
2. Tidak dilalaikan/Selalu mengingat ALLAH
3. Melaksanakan Shalat
4. Menunaikan Zakat
5. Mengimani Hari Kiamat
6. Berharap hanya kepada ALLAH

Lalu bersiaplah menerima rezeki tanpa batas! 
Ah, Cahaya-Nya pun sudah teramat indah.

Pedagang-nya sih sudah. Syarat dan Ketentuannya?? Astaghfirullah.
Dapatkah aku?

Artikel keren lainnya:

'Logika' Jodoh

"Sebelum menikah denganmu" kata sang Istri "Aku pernah jatuh cinta kepada seorang lelaki"
Telinga sang suami memerah mendengarnya, "Siapa lelaki itu?" tanyanya.
"Ia adalah engkau, suamiku"

Bila berbicara tentang jodoh, kebanyakan dari kita tentu teringat kisah syahdu putri Nabi SAW, Fatimah RA yang dipersunting Ali bin Abi Thalib RA.

Kisah cinta yang diimpikan banyak dari kita. Keduanya, setara. Sama-sama menjaga, sama-sama taat, sama-sama taqwa, hingga setan-pun tak tahu apa yang mereka rasakan. Yang satu anak Nabi, yang satu sepupu Nabi. keduanya dalam bimbingan Nabi SAW.

"Ahlan wa sahlan" kata Mertua, Nabi Muhammad SAW, ketika Ali datang melamar Fatimah.

Kisah cinta yang melegenda, kiranya gambaran pas Surah An-Nuur ayat 26.
"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)......."

Begitulah, cara pandang dan logika jodoh kebanyakan kita genggam.
begitu sederhana: YANG BAIK (hanya) UNTUK YANG BAIK. atau level ke-shalihan/iman/taqwa-nya setara.

~~~~~~~~~~

Kala itu, ia tengah dalam pelarian. Bukan pelarian biasa, ia adalah buronan polisi Mesir. Atas saran temannya ia sempat keluar dari kota sebelum para petugas datang menangkapnya. Kasusnya bukan kasus sepele: MEMBUNUH. Dosa level kedua dibawah syirik. Ia adalah kriminal!

"Ya Rabbi, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri, maka ampunilah aku." ia bertaubat.

Jauh. Lelah ia berjalan melewati gurun yang gersang, "Mudah-mudahan Tuhan-ku Memimpin aku ke jalan yang benar" harapnya.

Hingga tiba di sumber air sebuah kampung, Madyan namanya. Ia tolong dua orang wanita yang kesulitan memberi minum ternaknya, setelahnya ia berteduh dan dalam lapar ia berdo'a "Rabbi, inni limaa anzalta ilayya min khairi faqiir, Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku"

Allah, mentakdirkan-nya bertemu dengan seorang Nabi, Syua'ib AS. rupanya dua orang wanita yang ia tolong adalah putri-putrinya. Singkat cerita, setelah jujur menceritakan tentang kisahnya, ia dinikahkan dengan salah satu dari dua gadis tersebut. Dan mengabdi serta berguru selama sepuluh tahun lamanya kepada Syu'aib AS. sebelum akhirnya ia, mantan penjahat itu diangkat menjadi Rasul Kalimullah.

Satu lagi kisah cinta. Dosa menjadi wasilah Allah mempertemukan dua hati, Musa AS yang kala itu belum menjadi Nabi pun seorang mantan pendosa besar, bertemu jodoh Fulanah binti Syu'aib AS nan shalihah.

Tunggu dulu, bukankah yang baik untuk yang baik? mengapa seorang mantan kriminal jodohnya wanita sholihah? apalagi Allah menjodohkan mereka belum lama setelah Musa AS bertaubat, 'kebaikan pertamanya' pun 'hanya' menolong memberi makan ternak.
Percayalah, tak mungkin Allah menyalahi janjinya.
Musa AS yang kala itu 'berpotensi' baik, atau mau bertaubat dan menjadi baik, Allah angkat derajatnya.
Kali ini logika jodoh berada pada ranah frekuensi. Rupanya, ia yang mantan pendosa besar yang bertaubat lalu memperbaiki diri, dianggap setara dengan ia yang 'terjaga' dengan baik sedari awal.
Frekuensi "yang baik untuk yang baik" mereka sama: MENUJU KEBAIKAN.

*novel Bumi Cinta buah karya Ust. Habbiburahman El Shirazy, juga menggambarkan yang mirip: pezina taubat yang dulunya sangat membenci islam, berjodoh dengan tokoh utama yang shalih.

~~~~~~~~~~

"Kecuali istrinya" kata ALLAH, ketika memerintahkan Luth pergi dari kampungnya sebelum azab Allah turun.
Begitu pun Nuh AS yang harus merelakan sang istri tenggelam oleh banjir besar sebab tak mau beriman.
Pun sama halnya dengan Asiyah, ibu angkat Musa AS, yang bersuamikan tiran Fir'aun.

sampai disini, logika jodoh manusia tak 'sampai' ilmunya.
Ada Rahasia logika jodoh yang Allah misterikan kepada otak yang hanya lebih besar sedikit daripada dua kepal tangan.
Sungguh Allah Maha Ghaib.
~~~~~~~~~~

An-Nuur : 26 turun sebab untuk membela fitnah terhadap 'Aisyah RA, Istri Nabi tercinta yang dituduh berzina. Bahwa Allah tak mungkin menjodohkan Nabi Muhammad SAW yang mulia dengan wanita pezina, Ayat ini menegaskan: 'Aisyah pasti wanita baik, bukan pezina, dan fitnah itu tidak benar!

Akan tetapi, Allah memilih menggunakan kata Thoyib alias "BAIK", bukan 'shalih/shalihah', atau 'beriman' atau bahkan 'bertaqwa' yang jadi kadar derajat seorang manusia di sisi-NYA.
Entahlah. yang jelas Allah tak akan menyalahi janjinya: "yang baik untuk yang baik".
Mungkin ada definisi lain dari 'BAIK' yang diluar jangkauan kita.
meski, apapun definisi "BAIK" dari Allah itu, akan ada saatnya kita tahu.


Ah, saya juga pun belum bertemu jodoh. Kamu? #INIIKLAN
Wallahu'alam.
Wabillahittaufik wal hidayah.



******
Bonus:
-- mungkin tak cukup menjelaskan - menggunakan logika matematika dan sedikit cocokologi ---
"..........Mereka (istri/suami) adalah PAKAIAN bagimu, dan kamu adalah PAKAIAN bagi mereka...." (Al-Baqarah:187) 
 "........Tetapi PAKAIAN TAQWA, itulah yang LEBIH BAIK......" (Al-A'raf : 26)

Artikel keren lainnya:

"Pemerintah Akan Terapkan Pengurangan Jam Kerja Pegawai Perempuan"


Di agama saya diajarkan bahwa perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki untuk beraktivitas ekonomi...
Di agama saya diajarkan bahwa posisi laki-laki dan perempuan setara untuk membangun keluarga..
Di agama saya diajarkan bahwa pekerjaan rutinitas rumah tangga bukanlah tugas perempuan, sebab wanita bukan Pembantu Rumah Tangga..

Hanya, secara alami spesialisasi antara laki-laki dan perempuan berbeda, yang tidak bisa tergantikan oleh gender lain.

Bila jadi 2 jam sehari dikurangi, artinya ada 520 jam kerja setahun atau setara 21 Hari tambahan untuk pendidikan anak-anak penerus bangsa dan agama yang akan membanggakan kalian.
Dengarkan nurani, buang ego, bila disuruh memilih, mana yang lebih berharga, 21 hari untuk perusahaan/instansi/uang atau 21 hari untuk anak-anak?
Apakah mau, pendidikan lelah berbelas tahun, tetapi menyerahkan pendidikan anak-anak sendiri pada mereka yang tak tamat sekolah?

Menurut saya, kebijakan ini sangat cocok bagi mereka yang sudah berkeluarga dan punya anak. Apalagi anaknya masih kecil.

Katanya, efeknya, nanti perusahaan akan cenderung memilih laki-laki saja sebagai karyawan sebab perempuan bakalan kurang efektif..?
Heeeiii, coba deh sehari saja pakai helicopter view-nya yang punya usaha... Selalu saja ada Posisi di perusaahaan yang sama sekali tak bisa dan bahkan tak mampu diisi oleh laki-laki.
Sebab sifat-sifat khusus perempuan yang dibutuhkan di posisi tertentu yang tidak dimiliki laki-laki. bahkan meski, laki-laki itu 'mirip perempuan'.

Katanya, alasannya uang..?
Kurangi saja gaji perempuan sesuai pengurangan jam kerja, daripada 'kelebihan' gaji malah dikasi ke babysitter.. sama saja uangnya kan..?
Di rumah pun sebenarnya lebih banyak waktu untuk jadi 'Daster-preneur' kan?
Lagipula percayalah, bukan uang yang bikin kalian bertahan hidup, bukan.

Katanya, 'kan yang penting bisa bagi tugas'..?
Laaah, berarti kebijakan ini BENAR, MEMFASILITASI perempuan biar lebih mudah bagi tugas. Iya kan?
Tidur 7 Jam, Ngantor 8 jam, perjalanan ngantor 2 jam, di rumah cuma 7 jam? belum lagi urusan pribadi di rumah, berapa jam untuk anak?
Masak iya porsi waktu untuk anak paling sedikit?
Kalau tidur dikurangi? malah bikin sakit. Anak dan kantor terbengkalai.
Satu satunya yang bisa dikurangi adalah waktu ngantor, Tidur 7 jam, Ngantor 6 jam, perjalanan 2 jam, Dirumah 9 jam.
Yaaah paling ndak sempat lah santai2 dulu di rumah nenangkan pikiran dari urusan kantor.

Katanya, degredasi emansipasi? diskriminasi? Sia-sia usaha kartini?
Tolong bedakan DISKRIMINASI dengan PRIORITAS.
Awam saya, diskriminasi adalah 'yang satu dapat/boleh, yang lain tidak'; bukan 'yang ini kerjakan yang ini, yang itu kerjakan yang itu' kalau ini namanya Prioritas, right man at the right place.
Lagipula apa itu emansipasi?
Laki-laki dan perempuan secara alami menyadari pembagian tugas tak tertulisnya masing-masing, masing-masing memiliki pola spesialisasi masing-masing yang tidak bisa dipaksakan ke gender lain.
Tapi disana ada 'ego' kata lain dari emansipasi. Tak perlu ada emansipasi.
Oh, ya, FYI, Ibu Kartini, adalah perempuan yang bahagia menjadi istri ke-tiga; yang perjuangannya 'hanya' menulis surat kepada kawan nun jauh disana; yang pemikirannya terpengaruh oleh kawan yang mengagungkan 'barat'; padahal kita, orang timur sudah mampu menyebrang samudra saat orang barat masih takut mandi... Kartini adalah korban emansipasinya sendiri.

Biar apa?
Biar anak tahu kemana tempat kembali bila ada masalah. Ibunya yang menenangkan atau orang lain?
Biar dapat saran dan masukan dari Ibunya yang lebih berpendidikan.
Biar anak ndak sempat mencari tempat 'pelarian' karena ada yang siap sedia. pastikan yang siap sedia bukan orang lain.

Sebab peran besar wanita bukanlah membangun perusahaan/instansi, tapi membangun peradaban, spesialisasi perempuan yang tak bisa digantikan laki-laki...

Sebab peran besar membangun peradaban tak bisa diwakilkan kepada PRT atau Babysitter, mereka pun sedang membangun peradaban mereka sendiri...

Biarlah, urusan cemen sekedar membangun perusahaan/instansi kalian hibahkan ke kami, laki-laki... Tugas kalian, perempuan, jauh lebih besar!


Tentu tak akan pernah ada kebijakan yang menyenangkan semua pihak.
Tentu sebuah kebijakan yang berdampak sistemik, telah, dan harus dipikirkan matang-matang untuk kemajuan jangka panjang.

Sayang anak, sayang anak!

Tapi, tak tahulah, saya pun baru mau berkeluarga, apalagi punya anak. #Bukanpromo

Artikel keren lainnya:

KETENANGAN

Bisnillahirahmanirahim.

Salah satu output atau hasil dari berbagai (sesuatu yang kita anggap) musibah / cobaan adalah ketenangan.

Nabi Muhammad SAW, ketika semangatnya 'turun' lalu membaca kisah para Nabi pendahulunya dalam Qur'an, tiba-tiba bersemangat kembali.

Pernah membayangkan, seorang lelaki berdakwah ratusan tahun, yang percaya hanya segelintir, baca lagi, ratusan tahun; sampai-sampai anak dan istrinya pun tak percaya sama dia; membuat kapal raksasa diatas gunung dengan personil seadanya. Dialah Nabi Nuh AS.
Muhammad SAW merasa tak seberapa dibanding 'musibah' yang dialami pendahulunya.

Pernah membayangkan, seorang anak muda, sendirian melawan semua kaumnya yang berbeda keyakinan, dibakar, di usir dari kampung; berkelana sendiri, tanpa pengagan kitab, berdakwah kepada penyembah matahari, bulan, bintang bermodal keyakinan; yang sampai tua tak punya anak, sekalinya punya anak malah disuruh ditinggal di padang kosong, pas anak kesayangannya sudah besar disuruh menyembelih anaknya sendiri. Dialah Nabi Ibrahim AS.
Muhammad SAW merasa tak seberapa dibanding 'musibah' yang dialami pendahulunya.

Pernah membayangkan, seorang lelaki, punya dosa membunuh, tak lancar bicara, berdakwah pada Pengusa langsung, memimpin kaum super bengal dan tak tau balas budi yang sudah melihat mukjizat visual tetap saja bengal, dialah Nabi Musa AS.
Muhammad SAW merasa tak seberapa dibanding 'musibah' yang dialami pendahulunya.

Muhammad SAW sendiri, harusnya adalah yang 'paling menderita' diantara seluruh kaumnya.
Yatim sejak lahir; Piatu sejak di gendongan; Ditinggal kakek kesayangan sejak kecil; ditinggal paman yang sudah seperti ayah dikala remaja; dipercaya tetapi dihina saudara, kerabat dan teman sepermainan sendiri; diboikot pasokan hidup 3 tahun; terusir dari kampung sendiri; perang modal ratusan pasukan melawan ribuan musuh; di kampung hijrah tetap kesulitan pasokan hingga mengikat 2 batu diperut; pernah 3 purnama tak ada yang bisa dimasak di rumah sendiri; menghadapi sekitar 80 peperangan selama 10 tahun.

Semua yang kita anggap musibah, rupanya tak sebanding dengan apa yang telah dialami para pendahulu kita. Mereka yang Allah Beri Nikmat kepadanya, seperti do'a yang selalu kita baca 17 kali sehari, dalam Al-Fatihah ayat terakhir.

Semua 'musibah' yang Muhammad SAW  menghasilkan ketenangan yang luar biasa. Rupanya semuanya adalah tempaan yang Allah SWT siapkan untuknya. Salah satunya ketenangan mengahadapi semua hal yang terus bertumbuh.

Bila kelas kita masih gugup bila ketemu bos, atau pimpinan, presiden, atau orang-orang-penting lainnya.
Muhammad SAW dengan tempaan sedemikian rupa, mampu bersikap sangat tenang, sangat tenang, sangat sangat tenang ketika berjumpa ALLAH di Shidratul Muntaha'.

kutipan percakapan masih selalu kita hafal hingga sekarang:

Salam dan sejahtera, sembah bakti dan segala kebaikan bagi Allah.
Salam atasmu wahai Nabi dan rahmat Allah dan keberkatanNya.
Demikian pula mudah mudahan dianugerahkan kepada kita dan kepada segenap hamba-hambaNya yang soleh. Aku mengaku bahawa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku mengaku bahawa Nabi Muhammad itu pesuruh Allah.

See?
Beliau masih ingat sama ummatnya yang sholeh!
Ndak nervous, apalagi gugup. Sangat tenang! Ketenangan Muhammad SAW mencapai puncaknya!
Rasanya ndak mungkin orang nervous sampai teringat orang lain. Mikirin diri sendiri saja belum genah!

Jika saudara-saudara yang shalih tengah ditimpa suatu 'musibah' atau 'cobaan', khusnudzon lah, berprasangka baik lah. Allah tengah menempamu, mempersiapkan dirimu untuk suatu momen yang sangat penting, yang tak mungkin bisa dilalui oleh orang-orang yang sebelumnya tidak mengalami 'musibah' atau 'cobaan' seperti yang tengah saudara alami.

Wallahu'alam.

Wabillahittaufik wal hidayah.




Artikel keren lainnya:

Jum'at Berkah: Rumah "Impian"

Dahulu, bukan berdo'a, tapi sempat tersirat dan terucap,
"Ya Allah, kayaknya enak punya rumah yang ruang tengahnya besar tempat kumpul-kumpul keluarga, yang halamannya luas bisa jadi tempat parkir dan main anak-anak kecil, suasana asri yang yang nyaman untuk sholat dan ibadah"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Beberapa bulan berlalu,

"Dha, antum bantu ana ya?" Guru Bahasa Arab saya memulai

"Bantu apa dulu, tadz?"

"Antum jadi sekretaris Masjid Munzalan 1 di Ampera"

"Eh?"

"SK nya udah keluar dari yayasan" Surprise!

"Insya Allah" saya hanya menarik nafas, sejujurnya tak mengetahui ihwal pengamanahan tersebut.

Sebenarnya sudah sangat terbiasa bila Allah memberi amanah secara tiba-tiba seperti dulu Ketua Pemilu BEM dadakan, atau Nuha yang jadi 'surprise' kelulusan. Tapi ini beda: Mengelola Masjid!

Satu lagi yang spesial, saya belum pernah ke masjid tersebut sama sekali. Allah!

Pertama kali berkunjung ke sana adalah Hari Ahad untuk sholat 'Isya.
Saya menangis. Masjid yang sangat luas, berjamaah hanya bertiga. Sepi.

Lalu ba'da sholat sempatkan ngobrol dengan takmir masjid.
"Kayaknya ada masalah dengan warga memang, sebab penggunaan masjid dulu terlalu eksklusif, warga jadi enggan sholat ke sini, apalagi di kampus depan bikin masjid baru yang bagus"

Masjid Munzalan 1 memang memiliki 'saingan' masjid baru milik kampus di dekatnya yang baru jadi dengan desain yang bagus dan 'masjid banget'.

"Pernah, sholat Ied Adha jamaahnya cuma tujuh orang, diluar anak-anak" lanjutnya.
Hati saya sontak meringis. Menangis.

"Kita bikin program-program yang bikin ramai masjid ini" begitu kata guru bahasa arab yang sekaligus manager.

Sebenarnya pun bangunan Masjid yang sudah berdiri sekitar 5 tahun ini masih 3/4 jadi, masih sangat perlu perbaikan di sana-sini. "Kalau hujan, tempiasya lantai 1 bisa basah semua, airnya masuk dari jendela sebelah tangga, dan lantai 3 yang loteng yang belum selesai"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Akh, Antum jadi Khotib ya, jum'at ini" pesan BBM dari sang manager masjid

"Ana belum pernah tadz, belum ngerti fiqihnya" dan BBM itu masuk jum'at subuh

"Tar ana ajarin, antum cari konten aja di internet dulu"

beberapa jam kemudian.

"Munzalan 1, Tadz?"

"Iya, ana udah dapat khatib"

"Alhamdulillah"

Dhuha.

"Bang, mana khatibnya?" takmir masdid bertanya.

"Lho, katanya sudah ada?"

"Siapa?"

"Saya juga tidak tahu, kita tanya manager"

"Khatibnya ban kempes, ntar biar ana yang gantikan" jawaban dari seberang telepon

Adzan pertama. Khatib belum datang. Mulai panik.

"Ente jadi Khotib ya!"

"Tapi ana belum bisa, nanti apa yang diomongkan, apa rukun-rukunnya, apa do'anya" sejujurnya kata-kata saya sendiri menampar diri sendiri. Sakit. Akibat kurang ilmu. Menjadi muslim yang tidak bisa diandalkan. Malu sama Allah.

Untungnya sang khatib pengganti alias manager masjid datang segera.

"Baru ini ana liat jamaah jum'at nunggu khatib"

Ba'da Shalat Jum'at.

"Minggu depan biar saya yang Khatib, tadz. Bismillah."

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Allah rupanya tengah menjawab siratan hati dulu kala.

Ruang Tengah Luas, sangat.

 Halaman pun tak kalah luas

 Suasana asri: kiri kanan pepohonan; bila malam menginap ada suara jangkrik; yang hinggap tak cuma nyamuk, kadang semut, belalang, anai-anai, dan makhluk-makhluk 'unyu' lainnya.

Allah seperti tengah berkata: "Kamu urus dulu itu, Rumah Impian-mu"

Masya Allah.

Artikel keren lainnya:

Air mata

Bersyukurlah kamu yang bisa menangis dengan mudahnya.
Bagi kami yang hatinya keras membatu, menangis adalah kelangkaan.

Bersyukurlah kamu yang hatinya dimurahkan Allah untuk menangis;
Bagi kami menangis sekali setahun adalah harta mahal tak terganti.

Bersuyukurlah kamu yang hati terlanjur lembut untuk menangis;
Bagi kami, mesti berpeluh kikis maksiat di hati, baru dihadiahi tangis.

Bersyukurlah kamu yang diberi kelimpahan apa yang kami inginkan;
Air mata bagi kami bagai intan permata, sangat mahal sebab kelangkaan.

Menangislah, sembari do'akan kami menyusul tangisanmu..
Menangislah, untuk syukuri tangisanmu..
Nuha,

Artikel keren lainnya:

Sederhana

Kamu,

sederhana sajalah,
seperti subuh yang dingin,
bersamanya datang fajar bercahaya

sederhana sajalah,
seperti malam hening,
kedipan gemintang berkilau tanpa dipinta

sederhana sajalah,
seperti gemericik tetesan hujan,
menjemput takdir bertemu samudra

sederhana sajalah,
seperti gerakan awanan 
sekedar tertiup angin lalu pukau mata

sederhana sajalah,
seperti intan permata kemilauan
hadir indahnya tersebab tempa berjuta

sederhana sajalah,
seperti bunga yang bermekaran,
tak mampu sembunyikan wanginya pada dunia

sederhana sajalah,
aku, terlanjur jatuh hati pada kesederhanaanmu.

Nuha,

Artikel keren lainnya:

Mencuri

Bismillahirahmanirahim.

Kita semua tahu bahwa mencuri adalah dosa.
Ya, kita semua. dari yang bocah sampai sepuh tahu, mencuri itu berdosa.

Sayangnya, mencuri hanya dikaitkan pada 'mengambil barang (materi) tanpa izin'. padahal mencuri tak selalu urusan materi.
Jangan dulu bicara korupsi, terlalu jauh.

Contohnya:
Mencuri pandang, ah kalau itu saya tidak tahu. Hehe..

Menerobos lampu merah, mencuri hak 'lampu hijau' orang.

Membuat barang KW, mencuri kreasi orang, kalau begini (no offense) penjual barang KW apakah sama dengan menjual barang curian? dan menafkahi keluarga dari hasil itu?
Dan pembelinya, secara sadar membeli barang curian. Ah, saya pun masih punya barang KW. Insya Allah harus segera dilenyapkan.
Padahal,
Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan tentang seroang laki-laki yang telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang ditempuhnya. Sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo'a: "Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku." Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dengan makanan yang haram, maka bagaimanakah Allah akan mengabulkan  do'anya?." (H.R. Muslim)
Pantas saja!

Ada lagi mencuri yang paling jahat:
“Sejelek-jelek orang yang mencuri adalah orang yang mencuri dalam shalatnya.” Para sahabat  bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana ia  mencuri dalam shalatnya?” Beliau menjawab, “Ia  tidak menyempurnakan rukuk dan sujudnya.” Atau beliau bersabda, “Ia tidak meluruskan punggungnya ketika rukuk dan sujud.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, ath-Thabrani dan al-Hakim)


Barakallah.
Semoga Bermanfaat.

Jazzakumullah khairan.

Artikel keren lainnya:

Hukuman

Bismillahirahmanirahim.

Jangan dipikir hukuman hanya berupa azab / musibah yang terpampang nyata menurut kita.

Kecenderungan hati pada ketidakbaikan, mungkin itu musibah
Sulitnya meraih kehusyukan ibadah, mungkin itu musibah
Hilangnya kenikmatan meminta, mungkin itu musibah
Tak bertambahnya kebaikan, mungkin itu musibah
Tenangnya melakukan dosa, mungkin itu musibah
Terlalu mencinta dunia, mungkin itu musibah
Ketidakpekaan hati, mungkin itu musibah
Kerasnya hati, mungkin itu musibah

Banyak azab / musibah atas dosa konsisten yang dilakukan hadir berupa "pembiaran" oleh ALLAH melakukannya, tak mau dirasa, meski biasanya tetap disertai teguran-teguran halus, hingga akhirnya untuk menyadarkan makhluk dengan dosa menumpuk dibutuhkan teguran yang jauh lebih keras.
Allah Maha Pengasih; Maha Penyayang. Bersyukurlah masih diberi kesempatan.

Wallahu'alam.

Artikel keren lainnya:

Menikah.

Bismillahirahmanirahim.

"Ma, Yah, bang Ngah titip do'e ye, tahun depan bangngah insya Allah punye rencane mau nikah, nanti di depan Ka'bah tolong do'ekan bangngah biar dapat yang terbaik dan dimudahkan jalannye same Allah"

"Insya Allah mama do'akan, sudah ada calon?"
"Belum ma, hehe.. Insya Allah, fokus perbaiki diri jak dulu, biar Allah kirim yang terbaik"
"Insya Allah lelaki yang sholeh akan dapat perempuan sholehah. Aamiin"
"Aamiin"

"Iye, Alhamdulillah sudah Ayah do'akan"
"Alhamdulillah, makasih, Yah"

Entah apa perasaan orang tua atas permintaan anak keduanya yang menyatakan diri ingin menikah dan meminta dido'akan.
Yang jelas aku percaya, do'a kedua orang tua, di Masjidil Haram ba'da selesaikan rukun islam ke lima, setulus hati untuk anaknya; melambung langsung ke langit, menembus hijab-hijab, terijabah Sang Pengabul Do'a. Insya Allah.

Sudah sejak lama aku ingin menikah. Hanya sekedar ingin, lalu diucapkan ke beberapa orang sahabat. Tapi hampir tak pernah teraksi menjadi tindakan nyata: persiapan menikah.

Beberapa bulan belakangan, atas hikmah beberapa peristiwa yang menggoyangkan hati, aku terfikir, "Aku memang ingin menikah, tapi sudah siapkah?"
"Apa yang sudah aku siapkan?"
"Apakah aku siap untuk memimpin orang lain sementara diri sendiri compang-camping?"
"Apakah aku sudah bisa mencintai kerena Allah?"

Ah, muasabah cerminkan diri yang hampir tak berpakaian, berbolongan sana sini. Hina. Sadarkan diri untuk mulai menjahit ulang. Kainnya dari iman, benangnya dari ilmu, dirangkai dari pola ketauhidan. Jadikan pakaian taqwa, sebaik-baik pakaian.
Ah, sudah berapa lama waktu tersia lakukan yang tak berguna.

Menyegerakan? Ya! Terburu-buru? Tidak!
Atas euforia pernikahan banyak teman yang membuat dada mengebu. Atau pertanyaan "Kapan?" dari beberapa kerabat. Atau provokasi halus yang berseliweran setiap hari semacam "Antum sudah menikah?" atau "Mau saya carikan calon?" hingga "Udah, tunggu apa lagi?!"

Adalah diri yang rasa-rasanya masih perlu diperbaiki, terpenting adalah minimalisir sampah di dalam kepala, lalu menggantinya dengan kebaikan dan iman; Hingga titik tertentu dimana diri sendiri merasa 'sudah saatnya' pun juga bila sudah direstui orang tua "Ya, kamu sudah layak memimpin keluarga, Nak!".

Insya Allah, tak lama lagi. Ikhtiar tunjukkan kesungguhan pada Sang Pengkarunia, sembari munajat tanpa henti. Insya Allah, do'akan.

Artikel keren lainnya:

Secuil Hikmah Majelis Jejak Nabi : Uswatun Hasanah

Dahulu kita mengagumi mukjizat para Nabi. sekarang ini mari kita takjubi keindahan akhlak RasulNya.

"Sesungguhnya telah ada bagimu pada diri Rasulullah itu Uswatun Hasanah (teladan yang baik), yaitu bagi orang yang mengharap (pertemuan dengan) Allah, dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut (nama) Allah"
- Al-Ahzab : 21

Surah ini mengawali hikmah mempelajari Sirah Nabawiyah, yang dibawakan Ust. Salim A Fillah. bahwa dengan mengenal Nabi SAW kita dapat mencontoh perilaku teladan Nabi Muhammad SAW.
Hingga bertambah-tambah saja kecintaan pada Rasul-Nya.

Turunnya Al-Ahzab ayat 21 adalah pada masa-masa perang Khandaq.
Diriwayatkan, kala itu ummat muslim yang berada di madinah tengah berada dalam situasi sulit, dimana mereka akan dikepung oleh pasukan gabungan kaum kafir seluruh Arab.

Singkat cerita atas saran Salman Al-Farisi dibuatlah Khandaq (bahasa persia : parit), di bagian paling terbuka kota Madinah, sebelah utara. Parit selebar 'tak dapat dilompati kuda' dan sedalam 'kuda yang masuk tidak bisa keluar' sepanjang beberapa kilometer digali oleh sekitar 3000 penduduk Madinah.
Bukan sembarang menggali, saat itu situasi extrim: panas, persediaan pangan menipis, waktu yang sempit, kelaparan yang menjadi. Banyak sahabat yang menahan lapar, hingga yang sudah tak kuat mengikatkan sebongkah batu ke perut untuk mengganjal gejolak lapar. Ah, tak dapat terbayang kan kondisi mereka saat itu, kehadiran Sang Nabi di sisi lah yang mungkin menenangkan mereka. Ya, panglima perang, sekaligus pemimpin mereka ikut turun menggali parit, Uswatun Hasanah Nabi SAW.

Hingga penggalian terhenti pada sebongkah batu besar yang sangat keras, tak mampu dipecahkan oleh para sahabat yang telah mencoba. Hingga Nabi Muhammad SAW pun turun tangan.
Sendiri, diangkatnya palu diarahkan pada batu besar itu, saat itu terangkatlah baju Beliau SAW, para sahabat tercekat: dua buah batu terikat di perut Sang Nabi! Artinya Sang Nabi-lah yang saat itu paling lapar di antara mereka!
Ah, Uswatun Hasanah Sang Nabi.

Hingga dipukulkan palu kepada batu sambil berkata:
“Allahu Akbar! Kunci Syam telah diberikan padaku. Demi Allah aku tengah melihat istana-istananya yang berwarna kemerahan”. Hingga muncul percikan api!
Kedua, “Allahu Akbar! Kunci-kunci Persia telah diberikan kepadaku. Demi Allah aku tengah melihat istana-istana kota berwarna putih” Juga timbul percikan api lebih besar.
Sekali lagi, “Allahu Akbar! Kunci-kunci Yaman telah diberikan pula kepadaku. Demi Allah kini aku tengah melihat pintu-pintu kota Shan’a dari tempatku ini!”
Sekejap batu besar jadi berkeping kerikil.
Visionernya Sang Nabi, Uswatun Hasanah.

Jabir bin 'Abdullah yang tak kuasa melihat kondisi Sang Rasul SAW yang ternyata paling kelaparan meminta izin pulang ke rumah dan menemui istrinya.
"Istriku, apakan yang kita punya untuk menjamu Nabi Allah?"
"Hanya segenggam gandum dan seekor anak kambing"
"Maka masak-lah gandum itu menjadi roti" Sementara Jabir menyembelih anak kambing untuk teman roti.
Selesai mempersiapkan, bergegaslah Jabir menemui kesayangannya,
"Ya Rasulallah, aku ada sedikit makanan, marilah ke rumahku"
Maka kata Nabi kepada sahabat-sahabat yang tengah bekerja, "Sahabatku, beristirahatlah! Jabir bin 'Abdullah mengundang kita untuk makan di rumahnya!"
Jabir pucat pasi! makanan yang ia sediakan hanya untuk beberapa orang!

Setiba di rumah Jabir, Nabi menyuruh Jabir dan istrinya duduk dan memperhatikan. Sementara sahabat-sahabat yang lain disuruh mengantri bergiliran masuk untuk Nabi SAW ambilkan roti dan lauk dari bejana.
YA! Beliau SAW mengambilkan satu-persatu untuk para sahabatnya, menjadi pelayan untuk pengikutnya, satu-persatu hingga 3000 orang selesai, barulah beliau mengambilkan untuk tuan rumah: Jabir dan Istrinya, terakhir baru Beliau SAW ambil dan makan untuk Beliau SAW sendiri. Dan saat semua telah selesai, Jabir memeriksa isi bejana: tak berkurang sedikitpun! *bulu kuduk saya merinding mendengarnya

Dahulu kita mengagumi mukjizat Nabi Muhammad SAW ini. sekarang ini mari kita takjubi keindahan akhlak RasulNya.
Tahu kan siapa yang saat itu paling lapar? Tapi terakhir makan?
Tahu kan semua juga bekerja sama beratnya dalam terik?
Tahu kan siapa yang pemimpin? Siapa yang melayani?
Tahu kan siapa yang setelah bekerja tetap melayani pengikutnya SATU-PERSATU hingga tigaribu?

Jika kita, apakah mampu?

Allahumma Shali'ala Muhammad!

Beliau tetap tunjukkan akhlaknya saat tersulit sekalipun. Maka pantaslah label Uswatun Hasanah melekat pada Beliau SAW.
Jika label itu diberikan pada saat mudah, tentu akan banyak penyangkalan. Bila kita saat mudah, bisa saja akting, atau pencitraan, saat mudah pikiran pun lebih tenang dalam bersikap dan bertindak.
Saat sulit? kendalikan emosi saja susahnya minta ampun, tapi Beliau SAW tujukkan teladan abadi, kepemimpinan dan pelayanan serta terpenting Akhlak, disaat paling sulit sekalipun.
Maka,
 ""Sesungguhnya telah ada bagimu pada diri Rasulullah itu Uswatun Hasanah (teladan yang baik)......"

Allahumma Shali'ala Muhammad!

Bertambah saja kecintaan pada Rasul-Nya Muhammad Salallahu'alaihi Wassalam.
Padahal hanya sepenggal saja kisah hidupnya, penuh hikmah dan ketakjuban.

Dahulu kita mengagumi mukjizat para Nabi. sekarang ini mari kita takjubi keindahan akhlak RasulNya.



Secuil hikmah disari dari Kajian Bulanan Majelis Jejak Nabi Pontianak Perdana, Masjid Mujahidin 28 September 2014.
*maafkan atas ketidaksempurnaan catatan dan ingatan. Semoga Allah Ampuni kesalahan

Hadiri juga Majelis Jejak Nabi Pontianak Spesial Muharram,
Tema: KEAJAIBAN HIJRAH MENUJU ALLAH
Insya Allah dilaksanakan pada AHAD, 26 OKTOBER 2014 di MASJID MUJAHIDIN PONTIANAK
Mulai BA'DA ZUHUR
2 PEMBICARA SEKALIGUS:
USTADZ M. FAUZIL ADHIM - bahasan JEJAK IMAN DALAM HIJRAH
USTADZ SALIM A. FILLAH - bahasan SIRAH NABAWIYAH



Nuha,

Artikel keren lainnya:

#JumatBerkah : Bahasa Arab


Jum'at, hari Istimewa.
Hari pengabulan banyak do'a, paling tidak bagi saya.

Beberapa hari sebelumnya, NUHA TOURS yang Allah dan orang tua saya titipkan kepada saya untuk mengelolanya memulai marketing program umroh. Saya diajak untuk beriklan di mingguan Islam baru bertajuk: AFLAHA. terbit setiap jum'at dan sudah terbit tiga edisi. disebar di beberapa masjid dan komunitas di Kota Pontianak.

Sebab dirasa cocok target pasarnya saya menyetujui untuk beriklan di mingguan itu. Maka saya bertemu dengan salah satu pengurusnya: Bang Abdul Qodir Jaelani (sebut saja bang Qodja) di Toko Buku Granada yang beliau kelola.

Janji bertemu pukul 10 pagi, saya berjumpa dengan calon guru-ku itu. Matahari sudah menuju pertengahan. Kami berjumpa dan saya dipersilakan masuk di ruangan yang tersusun barisan sofa agak tua di belakang rak buku jualannya.

Sejenak berkenalan, saling sapa, dan pertanyaan-pertanyaan awal yang beliau ajukan diantaranya, "Umur antum berapa..?"
"Sudah menikah..?"
"Mau cari calon..?"
Oke, baiklah!

Perawakannya biasa, pakaian dan dandanannya rapi, suaranya berwibawa menurutku. Saya pertama kenal ia di jejaring facebook serta membaca beberapa tulisannya. Sekarang ia akan menjadi guruku.


Iya, selain mengurus iklan itu, saya juga mendaftar kursus bahasa arab yang dibimbingnya. Mudah-mudahan belumlah terlambat. Karena di usia setua ini, inilah pertama kali saya belajar bahasa arab. Inysa Allah niatnya biar lebih paham Islam. Fakta bahwa islam datang dengan Bahasa Arab, dan Qur'an serta Sholat pun gunakan bahasa Arab semakin menguatkan niat.

Jika sholat adalah bercakap-cakap dengan Allah, maka selama ini artinya saya tak paham apa yang saya bicarakan dengan Allah. Seperi orang aneh saya pikir: tak mengerti apa yang dibicarakannya sendiri. Astaghfirullah. Pantaslah khusyu adalah sesuatu yang sangat langka bagi saya.
Moga usaha ini mendapat kemudahan dari Allah. Moga belumlah terlambat. Amin.

Selain dapat, media promosi yang targeted, guru, dan niat belajar bahasa Arab; bang Qodja juga menawarkan kerjasama untuk mengadakan tour ke beberapa negara di Asia Tenggara dengan konsep edukatif. Menarik. Dan kabar baiknya beliau pun sudah punya team untuk itu. Alhamdulillah. Rezeki.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sementara nun jauh di sana, sekira 8500-an kilometer jaraknya, Ayah, Mama, dan Uan bersama jutaan saudara seagama sedang melaksanakan puncak ibadah kelima Rukun Islam : Wukuf di Arafah.

Jum'at ini, hari raya yang berdampingan dengan hari raya: Jum'at dan Idul Adha berdampingan, paling tidak di Arab Saudi sana.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Jum'at memang selalu penuh berkah.

Nuha,

Artikel keren lainnya:

Tertakdir

Dahulu,
Aku pikir kita belum pernah berjumpa
Rupanya nama kita telah bersanding sebelum dunia dicipta

Aku pikir harus lakukan segala cara untuk dapatkanmu meski dosa
Rupanya kau untukku dan aku untukmu ketetapan Maha Cinta

Aku kira mesti tempuh jalan panjang hingga dekati zina
Rupanya pertautan kita tinggal tunggu waktu saja

Aku kira harus merangkai cerita meski sembarang terka
Rupanya usia kisah kita lebih tua dari semesta

Aku kira harus susun alur seperti novel cinta
Rupanya telah tersusun indah pada kitab di bawah pena-Nya

Aku kira perlu jalani seperti film anak remaja
Rupanya telah lama ada skenario film tentang kita 

Maaf dariku baru saja tahu
Bahwa antara kita telah tertakdir rangkaian cinta
Bahwa dengan meng-soktahu-i takdir aku telah menyakitimu
Maafkan aku, ketetapan bagimu yang bergelimang dosa

"Allah telah menulis ketetapan dan takdir para makhluk semenjak lima puluh ribu tahun sebelum diciptakannya langit dan bumi" (HR. Muslim)




Artikel keren lainnya:

#JumatBerkah : Haji

Bismillahirahmanirahim.

Jum'at, pemimpin hari. Satu lagi keberkahan Allah limpahkan di hari Jum'at untuk keluarga kami. Kali ini spesial, sangat spesial. Hari itu yang paling berbahagia adalah Ayah.

~~~~~~~

Pagi-pagi sekali, pukul 3 subuh rumah kami sudah riuh. Beberapa sepupu Mama ku memasak di dapur. Aku terbangun. Ku usap mata sebentar, lalu bangkit. Kaki ku melangkah ke dapur. Ke-kepo-an ku meningkat, ingin tahu apa gerangan yang mereka masak.
Hmmm... Asam Pedas Sambas ternyata!
Aku kurang tahu apa bumbu-bumbunya. Yang jelas di dalamnya ada daging, bihun dan sayur dengan kuah kental berwarna jingga, mirip kuah lontong sayur di jakarta, hanya rasanya yang berbeda.

~~~~~~

Tamu-tamu mulai berdatangan, hari itu hari bahagia. Ayah dan Mama-ku akan berangkat sempurnakan rukun islam ke 5: Haji!.
Beberapa tetangga dan keluarga datang ke rumah kami dengan tujuan mengantar Ayah dan Mama berangkat. Pukul 07.30, Pak RT memimpin bacaan do'a selamat, mengiring keberangkatan Ayah dan Mama meninggalkan rumah. Mereka hanya mengantar sampai sana, kaami dan beberapa keluarga lain turut serta mengantar hingga Asrama Haji Pontianak.

~~~~~~

Jalanan begitu macet di depannya, membludaknya pengantar haji dari berbagai daerah di Kalimantan Barat. Ribuan orang berkumpul, riuh rendah antrian kendaraan ditambah suara-suara dari speaker menambah semarak suasana.
Suka dan air mata berkumpul di sana, semua atas nama bahagia. Bahagia atas panggilan Allah untuk sempurnakan agama. Bahagia atas munajat sepanjang malam yang akhirnya terjawab. Bahagia atas kebahagiaan sesama.

~~~~~~

Ia duduk di sana, posisi paling tengah di antara kumpulannya. Dikelilingi sanak saudara, anak-anak yang 5 beserta menantunya, dan ramai cucu-cucunya turut serta. Usianya memang tak lagi muda, tapi semangatnya sudah beberapa bulan ini sungguh menggelora. Semenjak pengumuman keberangkatannya musim haji ini penyakit insomnianya mendadak hilang, hingga kuat beraktivitas normal, meski jalan sudah tertatih. Tapi saat ini ia duduk di kursi roda, lebih baik agar tak terhimpit ketika berdesakan nanti.
Panggilan untuk masuk asrama telah berkumandang, Ayahku mendorong kursi rodanya, sebelum digantikan om-ku. Ya, ia adalah Uan ku, Mamak dari Ayahku. Mereka berangkat bertiga: Ayah, Mama, & Uan.

~~~~~~

Bahagia.
Berkah.
Bangga.
Sempurna.
(foto Ayah baru sampai di Mekkah)

Mungkin itu yang Ayah rasakan. Membawa dan berangkat bersama dua bidadarinya: Ibu dan Istrinya, menyempurnakan rukun islam terakhir, bersama. Sebenarnya juga Datok (Ayahnya Ayah) pun dijadwalkan berangkat tahun ini. Tetapi Allah lebih ingin Datok bertemu langsung denganNYA di alam yang berbeda.
Hari mungkin jadi salah satu waktu paling sempurna. Selain sempurnanya bahagia ketika ia menikah dan ketika kelahiran kami yang empat. Adakah yang bisa menggantikan kebahagiaan seorang lelaki muslim saat itu?

~~~~~~

Kami hanya dapat berdo'a setiap, untuk mereka agar dipermudah menjalankan perintah Islam ke-lima.
Lambaian tangan serta munajat harap mereka kembali sehat-selamat-walafiat serta mabrur terlintas dalam di hati kami saat melepas.
Ah, aku pun ingin ikut sebenarnya. Hanya belum pantas. Merekalah yang terpilih, diundang langsung oleh Sang Pencipta ke rumah-Nya yang suci.

~~~~~~

Nuha,

Wassalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Artikel keren lainnya:

Alhamdulillah #1 : Sampah

Bismillahirahmanirahim.

Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Komplek rumah ayah yang terletak di antara dua jalan besar plus jalan komplek yang sudah dibeton warga plus lapis semen membuat jalanan komplek menjadi tempat lalu lalang banyak orang. Meski sekarang jalan yang dimanfaatkan sebagai jalan pintas tersebut sudah agak sepi semenjak dibuat polisi-polisi tidur. Alhamdulillah sebab anak-anak tak lagi terlalu khawatir tertabrak mereka yang melintas.

Di depan sebelah kiri gerbang komplek rumah Ayah, tepat di pinggir jalan, terdapat sebuah Tempat Penampungan Sampah Sementara (sebut saja TPSS). TPSS itu menjadi destinasi sampah rumah tangga untuk warga radius hampir 1 KM. Tak ayal bahkan sebelum dibuat, TPSS itu sudah mengundang banyak kontroversi. Bagaimana tidak, kebersihan komplek kami menjadi "taruhannya". Banya warga yang menolak dengan alasan membuat kumuh suasana komplek, meski jarak dari TPSS ke rumah warga terdekat lumayan jauh, sekitar 100 meter. Tetap banyak warga takut TPSS menjadi sumber penyakit.

-------------------------------------

Malam-malam. Hampir setiap malam ia menyusuri komplek rumah kami. Dari rumahnya yang berada di belakang komplek rumah Ayah menuju TPSS di depan komplek. Kereta tuanya dikayuh, dengan keranjang barang bekas di kiri dan kanan yang diikatkan di jok penumpang. Penampilannya tak terlihat jelas, tentu karena ia hanya terlihat ketika malam saja, hingga yang tampak hanya samar saja meski dari dekat. Wajah nya ku taksir berumur diatas 50 tahun, berwarna coklat gelap yang semakin gelap bersama gelapnya malam, dengan banyak guratan khas, bekas memikirkan penghidupan hari-hari untuk anak dan istrinya di rumah. Ekspresinya datar, tak berpaling ke sekeliling.

Satu hal yang khas, adalah Helm kerupuk yang ia lapisi dengan kantong plastik warna putih. Selalu warna putih, entah kenapa. Jika dari kejauhan terlihat samar putih-putih melayang setinggi 2 meter, kemungkinan besar itu dia yang sedang berangkat kerja. Jam kerjanya malam, karena jadwal bak sampah akan diangkut truk Dinas Kebersihan menuju Tempat Pembuangan Akhir tepat pukul 6 pagi. Akibatnya sang bapak helem putih sering "kejar target". Sering ia terlihat sejak pukul 8 malam, sering juga hingga pukul 1 dini hari. Disana pun ia harus tetap bersaing dengan sesamanya membolak balik sesuatu yang kita sebut sampah, tetapi mereka terlihat seperti mencari bongkahan emas.

Senjata andalannya, adalah besi pengait panjang berbetuk seperti kail pancing yagn digunakan untuk membolak-balik sumber rezeki. Tak lupa pula senter untuk penerangan saat dinas malam seperti ini tentu saja sangat berguna menarget buruan.

Yang kita syukuri dan kagumi, sang Bapak Helm Putih dan para koleganya masih mau mencari rezeki walau dari tempat yang bahkan  banyak orang jijik mendekatinya. Berapalah rupiahkah pun tak sempat tertanyakan, yang jelas Insya Allah semuanya halal dan thoyib. Lebih berbangga dari beberapa lain yang hanya tengadah tangan harap bantuan, atau yang bahkan memilih menjadi residivis kambuhan. Padahal Allah kirimkan rezeki dari mana saja asal kita mau menjemputnya.

Alhamdulillah, bahkan sesuatu yang berasal dari sampah mampu Allah takdirkan menjadi lahan rezeki untuk sebagian manusia. Semoga warga komplek kami kebagian pahala sebab mengikhlaskan depan komplek mereka menjadi tempat mengais rezeki.

"Bahwa sampah pun bukan tak berguna, tetapi hanya beberapa yang mampu lihat gemerlap karunia di dalamnya."

-------------------------------------

Sebenarnya pun, banyak warga komplek yang tertolong dengan adanya TPSS itu. Sebab penerangan jalan utama dan gerbang komplek kurang memadai, maka jika tak ada TPSS itu tentu akan terlalu sering orang yang tersesat mencari rumah kami.

"Komplek rumahmu dimananya dha?"
"Dari simpang Sepakat belok kiri 1 KM, kompleknya setelah Masjid Ath-Thayibah, yang didepannya ada Bak Sampah!"

Alhamdulillah.

Nuha,

Wassalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Artikel keren lainnya:

Maha Romantis

Romantis itu,
Bukankah yang selalu ada saat lain tiada?
Bukankah yang mampu tegarkan jiwa?
Bukankah yang kirim ribuan kalimat cinta?
Bukankah yang hadiahkan indah tanpa pinta?
Bukankah yang penuhi harap dalam pinta?
Bukankah yang selalu ingin bermesra berdua saja?
Bukankah yang susun alur cerita akhir bahagia?
Bukankah yang ubah derita jadi gembira?
Bukankah yang bersama selalu bisa?
Bukankah yang terima walau tak balas sempurna?
Bukankah yang bangkitkan rasa tanpa pandang rupa?
Bukankah yang mengerti tanpa harus berkata?
Bukankah yang beri senyum damai jiwa?
Bukankah yang rencanakan kebaikan?
Bukankah yang selalu kasih meski bertepuk sebelah tangan?
Bukankah yang tetap memberi meski tak disyukuri?
Bukankah yang buat hari lebih berarti?
Bukankah yang sedia peluk hangat bila dingin hati?
Bukankah yang penuh kejutan?
Bukankah yang senyumi keluhan paling menjijikkan?
Bukankah yang maafkan kesalahan, kecuali diduakan?

Satu lagi tanya,
Nikmat mana lagi yang kamu dustakan?

Nuha,
Kunjungi juga pendopo puisi saya : ASY-SYA'IR

Artikel keren lainnya:

BAIK

BAIK itu...
Apakah tak pernah salah.? | Atau mampu bangkit dari kesalahan?
Apakah masa lalu terjaga? | Atau memperbaiki masa lalu?
Apakah ahli ilmu? | Atau penuntut ilmu?
Apakah terjaga? | Atau memperbaiki penjagaan?
Apakah ahli pahala? | Atau pendosa taubat?
Apakah para perindu surga? | Atau mantan pemburu neraka?
Apakah menangis meminta lalu diijabah? | Atau terurai air mata insyafi dosa?
Apakah yang terpercaya? | Atau belajar mempercayai?
Apakah sedari awal dekat dengan Tuhannya? | Atau tengah berusaha mendekati Tuhannya?

Hanya satu atau dua
Apakah satu itu baik | Atau dua sama baik?
Apakah satu sempurna | Atau dua tak ada bedanya?

Tentu saja,
Lelaki baik untuk wanita baik
Wanita baik untuk lelaki baik
Entah mana satu atau dua

Satu dengan satu?
Satu dengan dua?
Dua dengan dua?
Dua dengan satu?

Nuha,
Kunjungi juga pendopo puisi saya : ASY-SYA'IR

Artikel keren lainnya:

Intan

Seperti Intan...
yang mengindah bersama zaman
yang dalam gelap sembunyikan cantiknya
yang hadapai keras tekanan dengan keanggunan

Seperti Intan...
yang keras masa hasilkan yang kuatnya
yang baja pun tak mampu kalahkannya
yang hanya intan dapat asah intan

Seperti Intan..
yang pantulan pijarnya gelorakan zaman
yang biasan pendarnya jadi spektrum indah mewarna
yang terima satu lalu berbagi tujuh warni cahaya

Seperti Intan...

Nuha,
Kunjungi juga pendopo puisi saya : ASY-SYA'IR

Artikel keren lainnya:

Luna

Ia adalah bulan
Keindahan yang tercipta untuk malam
Ia tak hilang kala siang
Korbankan indahnya untuk berpendarnya mentari

Ia adalah bulan
Pencahaya saat gelap tak berkawan
Sesekali tak nampakkan diri
Agar bintang-bintang kecil kasat mata

Ia adalah bulan
Berbagi kala pada hitamnya
Sebentar saja sempurnanya
Lalu perlahan mengalah pada masa

Ia ibuku
Korbankan indahnya untuk berpendarnya kami
Agar kami yang tak kasat mata terlihat
Agar penerusnya gantikan masa jayanya

Nuha,
Kunjungi juga kumpulan puisi saya : ASY-SYA'IR

Artikel keren lainnya:

Untuk dia di sana.

Untuk dia di sana, yang belum pun kita bersua.
Ah, mungkin kita sebetulnya sudah pernah jumpa
Mungkin sebenarnya sering kita atau beberapa kali tatap mata
Mungin juga sua kita hanya sekali, bahkan hanya sekelebat saja.
Paling tidak sepertinya kita sering jumpa dalam do'a

Bukanlah salahmu jika kita belum dipersatukan
Mungkin hanya imanku yang belum setara
Akulah yang harus berbenah-bertumbuh hingga kita dipersatukan
Meski banyak yang harus ku perbaiki aku kan berusaha
Paling tidak maafkan aku yang pendosa

Jangan bersedih jika do'amu belum dikabulkan
Percayalah, Ia tengah mempersiapkanku
Do'a agar Maha Pemberi mengaruniakan setengah agamamu
Percayalah, sang pendosa tengah berbenah sekuat tenaga
Paling tidak ku mohon sedikit lagi, bersabarlah menungguku

Untuk dia di sana, tulang rusuk yang terpisah dari dada
Padamu yang aku tak tahu siapa
Tak bisa ku terka sosokmu dalam jiwa dan raga
Ku berharap kau lah sebaik bidadari surga
Atau paling tidak izinkan aku mengantarmu hingga pintu surga.

Nuha,
Kunjungi juga kumpulan puisi saya : ASY-SYA'IR

Artikel keren lainnya:

Cupang

Bismillahirahmanirahim.

Sore-sore kemarin angin semakin berhembus semakin kencang. Langit yang tadinya biru pun sekarang sudah jadi abu-abu. Sementara burung-burung yang sedari siang mencari makan berterbangan mulai kembali ke sarangnya. Adalah dedaunan coklat yang gugur lalu tertiup angin yang semakin kencang. Menyisakan buah-buah jambu air yang menggantung dan tampak ranum tetapi tak manis karena terlalu banyak kandungan air. Jambu-jambu itu lebih enak dibuat manisan daripada dimakan langsung.

Hari-hari seperti ini, awalan musim hujan, sungguh sulit mencari makan untuk anak-anak cupang yang baru berumur 1 minggu. Makanannya adalah kutu air, spesifiknya anak kutu air. Teman ku pernah bilang: ambil ember, isi pakai air hujan, lalu isi daun pisang, nanti akan tumbuh kutu air.  Dan semua ku lakukan. 1 hari, 2 hari, 3 hari. tak ada titik-titik kecil di air tanda kehadiran sang kutu. Ah, aku sudah hampir mengikhlaskan anak-anak cupang itu mati sebelum dewasa.

Sekitar 2 minggu lalu, iseng-iseng ingin nostalgia masa kecil, aku bersama temanku, berdua saja, turun ke tanah kosong di samping dan depan rumahnya. Misi kami hari itu: Nanggok Selomang (Mencari Ikan Cupang). Selomang adalah sebutan bagi ikan cupang di daerah kami, Pontianak.
Ketika mentari sepeninggian buluh, aku dan dia mulai turun. Berbekal keranjang untuk mencuci sayur, kami mulai menelusuri parit-parit kecil di sekitar situ, terus hingga semak-semak kami obrak-abrik tanpa belas kasihan.
Sebelum adzan zuhur kami berhenti, tak mampu melawan terik matahari yang hari itu sedang ceria. Ditambah fisik kami yang belakangan jarang olahraga plus sering begadang. Hasil hari itu 4 ekor cupang alam ABG. Alhamdulillah.

Sejujurnya kami kurang puas, karena jauh panggang dari api dari hasil yang diharapkan. Kami berharap dapat cupang dewasa dan banyak jumlahnya. Untuk melampiaskannya kami berdua pergi ke pasar membeli cupang. Akhirnya, haha..

Sepasang Cupang dewasa berwarna putih kami beli, niatnya untuk dikawinkan, mungkin saja nantinya akan beranak-pinak dan bisa dijual.
Sepasang cupang itu kami tempatkan di baskom spesial, sementara 4 ekor cupang ABG ditempatkan bersamaan dalam satu ember plastik yang sudah pecah setengah. Mereka kami anak tirikan.

Katanya, cupang kawin akan membuat busa dan memakan waktu 1-2 hari plus waktu PDKT 1 hari, nah pada saat PDKT ini lah sang cupang jantan yang tertarik pada cupang betina akan membuat busa untuk menyimpan telur-telurnya.

Esoknya kami lihat lagi, tak ada tanda-tanda busa. Hari ke 2 tetap saja tak ada perubahan. Mungkin mereka tak berjodoh. Kesimpulan ku saat itu: Cupang tak mau kawin dengan pasangan yang bukan pilihannya. Tak jodoh pun jika dipaksakan tak akan bisa. Aiih. Cupang juga manusia. *eh

Tak disangka tak dinyana, iseng-iseng melihat ke dalam ember hitam tua tempat meletakkan cupang-cupang alam yang bahkan selama ini tak kami perhatikan: banyak busa! telah terjadi perkawinan "terlarang" disana! Cupang-cupang ABG itu yang malah sudah duluan kawin. Ah, jodoh memang tak ternah terduga, ia bisa hinggap di tempat yang paling hina sekalipun. Sang cupang muda sudah menemukan tulang-rusuknya. Meskipun ini dalam skala cupang.

Jadilah ember hitam tua setengah pecah itu yang sekarang kami sayang. Tempat anak-anak cupang kami yang pertama menetas, lalu berkeliaran. Lazimnya anak-anak yang masih nakal, begitu menetas mereka menyebark ke pelosok ember. Membuat sang ayah kerepotan berburu anak-anaknya yang belum terlalu pandai berenang. Awalnya pun aku kira sang ayah memakan anaknya. Ternyata hanya dikulum untuk dikembalikan lagi ke busa-busa yang jadi pelampung buat mereka belajar berenang.

Aku pun tertular kasih sayang itu, aku merasa memiliki mereka, tambahlah lagi 1 aktivitasku: memberi makan cupang. Mereka tak akan aku sia-siakan. Ah.
Jadi kamu tenang saja, pada cupang pun aku bertanggung jawab, apalah lagi pada mu dan anak-anakku nanti? Aihmaaak. haha..

Ada satu yang menarik, setiap di senter ke ember atau di beri makan, sang induk terlihat bergerak kesana-kemari, bukan panik, tapi lebih seperti awas dan sigap dengan keadaan yang mengancam. Sungguh ganteng sang ayah cupang ini. Macho!

Ada lagi yang menarik. Sekarang sudah 10 hari umur anak-anaknya. Air di ember tak pernah kami ganti agar anak-anaknya tak terbuang. Tentu kualitas air menurun.
Sang ayah membuat busa-busa lagi! bukan untuk kawin, tapi mengumpulkan kotoran-kotoran di permukaan air, sang ayahnya yang membersihkan air, agar anak-anaknya tetap sehat!

Kasih sayang cupang yang mengharukan. Oke, lebay.

Masih ingat tempat kutu air yang gagal tadi..? ternyata dari sana banyak tumbuh jentik-jentik, makanan cupang juga. Memang rezeki gak kemana. Rezeki cupang pun sudah ditentukan.

Tetapi paling tidak aku belajar dari balada cupang dan ember tua tentang jodoh, tentang kasih sayang orang tua, tentang tanggung jawab memiliki, tentang kepastian rezeki. Dari makhluk yang tak lebih besar dari jari kelingking-ku. *usapairmata

 Semoga Bermanfaat.

Artikel keren lainnya:

Calon Deskriptif

Berdetak jam dinding menatap anai-anai yang berseliweran di dekat lampu kamar ukuran 3x2 meter itu. Jarum panjangnya ada di angka 7 dan jarum pendeknya berusaha mendekati angka 4. Sementara gelap gulita di luar kamar tak mampu menahan sinaran bulan yang entah mengapa malam itu cerah padahal seminggu berturut-turut ini ibukota selalu diguyur hujan. Layar laptop yang hampir tak pernah di-shutdown-kan sedang menampilkan jeda babak pertama streaming pertandingan sepak bola Liga Champions Eropa antara AC Milan versus Real Madrid, sementara Real Madrid unggul 1-0 melalui gol Higuain meneruskan umpan Di Maria.

"Sudah hampir jam 4 subuh, kok belum ngantuk ya...?" tanya ku pada diriku sendiri "Hmm... mungkin ini gara-gara tidur siang kelamaan" pikirku lagi.

Sementara jeda pertandingan, kembali buku berwarna hijau toska-putih bergambarkan seorang lelaki sedang menggulung celanaya sebatas betis, sepertinya orang itu hendak berwudlu, di muka buku terpampang jelas judul berwarna biru metalik, bunyinya "Saksikanlah Bahwa Aku Seorang Muslim" karangan Salim A. Fillah. Memang, belakangan ini, hobi lamaku sedang kambuh lagi. Membaca buku. Sejak kecil aku memang senang membaca buku. Sekedar komik, atau buku-buku berbobot yang bukan buku pelajaran, tapi favoritku adalah buku tentang science, aneh memang karena aku seorang mahasiswa jurusan manajemen.
Membaca memang hobiku sejak kecil, maka buku adalah sahabatku. Sekedar menunggu, mengisi kekosongan, atau teman pembuai tidur.

"Ibrahimovic...! Ibrahimovic...! Shoot..! O... Inzaghi rebound..! Gooooooaaaallllll...!"
Bacaanku berhenti seketika. Aku tak sadar, pertandingan sudah dimulai kembali, bahkan sudah menit ke 68.
Aku sedikit menyesal tak melihat gol balasan Milan. Melalui replay, barulah aku tahu, bagaimana terjadinya gol. Ibrahimovic yang berhasil lolos dari penjagaan bek lawan membawa bola mendekati sisi sebelah kiri gawang Real Madrid yang dikawal sang kapten, Iker Cassilas, Ibrahimovic menendang bola ke arah gawang lawan, entah hendak menembak langsung atau membagi bola, yang jelas tendangan itu disambut dengan terpaan sang kiper, sayang bola lepas, dan Inzaghi, penyerang veteran Milan, yang masuk menggantikan  Ronaldinho sekonyong-konyong sudah ada di depan gawang, mudah saja menceploskan bola dengan headingnya. 1-1.

 Kembali aku mengambil buku, meneruskan bab "Budaya". bab tentang metode menanamkan da'wah melalui metode budaya. Dimana da'wah ditanamkan sejak dini dan berlangsung lama (long-run). Begitu kira-kira, salah atau benar bacaanku sudah mulai tak jelas karena sayu-sayu mata ini sudah semakin berkurang daya hantar listriknya. Semula 30 watt, sekarang tinggal 10 watt. dan semakin berkurang. Tapi tetap tak bisa tidur.

Mataku sedikit melirik ke arah laptop. Dan, Inzaghi lagi-lagi berulah. Meneruskan umpan Genarro Gattuso, kapten baru Milan setelah Paolo Maldini pensiun 2 tahun lalu, Inzaghi lolos dari jebakan offside dan tinggal berhadapan dengan Casillas one-on-one. Dengan sedikit menjatuhkan diri, dan tubuh kurusnya bertabrakan dengan Simone Pepe, center-back Madrid, Super Pipo, julukan Fillipo Inzaghi berhasil melepaskan bola, bola berjalan pelan menggelinding ke gawang. 2-1 untuk  AC Milan. Tak salah menjuluki Inzaghi "Si Raja Offside" karena dalam tayangan ulang, goal yang satu ini jelas-jelas offside. Bagaimanapun, Inzaghi berhasil mencatatkan rekor 70 kali merobek gawang lawan di liga kasta tertinggi raja-raja sepakbola Eropa ini.

Artikel keren lainnya:

SEDERHANA

Bismillahirahmanirahim

Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh.



Jum'at, 28 Maret 2014, malam.

Pertemuan komunitas Pontianak Entreprenur bulanan "Kopdar PontiPreneur" yang ke 12 dilaksanakan. Peserta yang hadir tidaklah membludak, tetapi tidak juga terlalu sepi.
Pembicara kali ini adalah pemilik warung Mie Ayam dan Bakso yang tersohor di penjuru Pontianak: Bakso & Mie Ayam Panama.
Dengan gaya yang sederhana dan gaya bicara yang juga sangat sederhana, Bang Otong, mulai bercerita tentang awalnya ia memilih Bakso sebagai core bisnisnya.
Makanan berkuah kaldu yang disajikan bersama bola-bola daging dan mie itu ia pilih karena menurutnya Bakso lah yang paling mudah dibikin, gak ada alasan lain.

Sempat beberapa kali bankrut dan berpindah-pindah tempat tak membuat Bang Otong patah semangat. Berbekal restu dari orang tuanya, Sarjana Tekhnik Sipil yang sejak awal bercita-cita menjadi pengusaha ini, terus mencoba peruntungannya di dunia Per-Bakso-an. Hingga ia mendapat lokasi yang paling pas & strategis, yang membuat mie ayam dan baksonya kemudian laris manis. Ketika saya tanya mengapa tidak ganti bidang saja, atau jadi karyawan, Tetap ia jawab : "Dari awal, saya sudah punya azzam (niat) kuat untuk punya usaha sendiri, dan ya, yang paling simple ya Bakso, mas." Sangat sederhana.
Sekarang ia sudah punya ruko sendiri untuk usahanya, tak terlalu jauh dari mantan lokasi jualannya yang telah habis kontrak.

Beberapa peserta yang lain juga sempat menanyakan tentang strategi pemasaran dan kelebihan bakso & mie ayam Pak Otong.
Ia tampak setengah bingung menjawabnya, "Saya gak punya strategi marketing mas, kalo urusan rasa ya paling sebelas-duabelas juga sama yang lain. Masih sangat primitif saya," Katanya merendah.

Bang Otong, yang juga masih sering turun tangan untuk berbelanja dan membuat bakso sendiri, juga punya rahasia lain, "Kalau usaha mau maju, mintalah izin orang tua dan selaraskan dengan pasangan kita. Selain itu, kalo rejeki kita mau ekstrem, bersekahlah secara ekstrem."
Mungkin ini yang bikin usaha Bang Otong beda secara rejeki dengan usaha mie ayam dan bakso yang lain.

Pak Otong berangkat dari kesederhanaan dalam MENGAMBIL KEPUTUSAN, dibantu kekuatan langit yang terus ia rayu.

~~~~~~~~~~~

Siapa tak kenal Steve Jobs, pemilik APPLE Co. yang sangat melegenda?
Perusahaan penyedia Gadget yang sangat terkenal, dengan desain yang sangat minimalis dan sangat mudah digunakan, Sangat sederhana, tetapi sangat disukai konsumen.

Desain produk-produk APPLE betul-betul melambangkan gaya hidup lelaki berkepala plontos, yang senang mengenakan kaos lengan panjang berwana hitam ini, KESEDERHANAAN.
Siapapun yang pernah melihat presentasi Steve baik langusung atau via YouTube tentu setuju bahwa gaya presntasi dan slide yang ditampilkan Steve juga sangat minimalis.

Pria keturunan arab yang sejak kecil diadopsi warga amerika ini pun punya rumah dan kamar pribadi yang sangat sederhana. Tanpa perabot berlebihan, tanpa sofa, hanya ada meja rias istrinya di kamar serta kasur lantai tempat ia tidur.
Sepertinya kecerdasan Steve Jobs berasal dari kesederhanaan GAYA HIDUPNYA.

~~~~~~~~~~~

Para penemu, mengubah dunia dari memperhatikan hal yang sederhana.
Aristoteles pertama kali menghitung volume ketika melihat bak mandi yang tumpah setelah ia masuk ke dalamnya.
Om Issac Newton, menemukan fenomena gravitasi dari sebuah apel yang jatuh ketika ia tengah bersantai.

Mereka namanya terus terkenang sepanjang masa karena CARA BERPIKIR nya yang sederhana.

~~~~~~~~~~~

Khalifah 'Umar ibn Khatab, sehari-hari berpakaian sangat sederhana, dengan beberapa tambalan di pakaian beliau. Siapa sangka beliau adalah seorang penguasa wilayah yang sangat luas dengan kekayaan ribuan properti.
Umar pernah menghukum Amru bin Ash, sang gubernur Mesir kala itu yang berbuat semena-mena terhadap seorang rakyatnya yang miskin.
Seorang gubernur yang bertugas di Hamash, Abdullah bin Qathin pernah dilucuti pakaiannya oleh Umar. Sang khalifah menyuruh menggantinya dengan baju gembala. Bukan itu saja, si gubernur diminta menjadi penggembala domba sebenarnya untuk beberapa saat. Hal itu dilakukan Umar karena sang gubernur membangun rumah mewah buat dirinya. “Aku tidak pernah menyuruhmu membangun rumah mewah!” ucap Umar begitu tegas.

Sama seperti Ustman ibn Affan, beliau juga seorang Khalifah, penguasa diatas para raja, tapi berpakaian dengan gamis yang penuh tambalan.

Ada yang menarik dari seorang mantan duta besar Jerman untuk Al-Jazair. Beliau bernama Wilfred Hoffman. Setiapkali mengunjungi pesta kalangan diplomat atau pejabat negara, isterinya selalu menjadi pusat perhatian.
Pasalnya, di acara-acara bergengsi seperti itu, isterinya tidak pernah mengenakan busana dan perhiasan mewah. Sebuah kenyataan di luar kelaziman buat kalangan petinggi negara seperti Jerman. Bagaimana mungkin seorang duta besar negara kaya bisa tampil ala kadarnya. Padahal, para pejabat dari negara miskin saja bisa tampil gemerlap. Ada apa?
Ternyata, Hoffman dan isterinya memang sengaja seperti itu. Ia lebih memilih hidup sederhana, ketimbang tampil mewah. Justru, dengan tampilan seperti itulah, Hoffman dan isterinya lebih dianggap daripada dubes dan pejabat lain yang hadir.

Mereka memimpin dengan mencontohkan GAYA HIDUP yang sederhana.

Terkait gaya hidup, ada yang bilang: "Sebenarnya biaya hidup itu murah, gaya hidup yang mahal"

~~~~~~~~~~~

Berfikir sederhana, bersikap sederhana, bergaya sederhana. Tak perlulah banyak merisaukan hal-hal yang rumit. Agar pikiran pun tenang, hidup tenang, nyaman menjalani hidup.
Jika sederhana sudah cukup membuat kita bahagia, mengapa mencari yang rumit?

Semoga Bermanfaat.
Wassalamu'alaykum warahamtullahi wabarakatuh,

Ridha Ananda Cipta
Twitter/Instagram : @RestorasiRidha
Facebook.com/ReStoreID
Email : RidhaStill@live.com
ECAMP #95 | #MBM16 
Owner @NuhaTours - Tiket Pesawat dan Umroh, Pelayan Tamu ALLAH

Artikel keren lainnya:

JUM'AT BERKAH

Bismillahirahmanirahim

Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh.



Hari ini adalah Hari Raya. Hari Jum'at! Hari raya mingguan bagi kita umat muslim.
Kita merayakan kehadiran kita di dunia pada hari ini, Ya, Nabi Adam AS, diciptakan pada hari Jum'at.

Kata Nabi Muhammad, Hari ini adalah hari terbaik dimana matahari terbit.
Semua do'a kita diijabah!

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
“Hari paling baik dimana matahari terbit pada hari itu adalah hari jumat, pada hari itu Adam diciptakan, dan pada hari itu pula Adam dimasukkan ke dalam surga, serta diturunkan dari surga, pada hari itu juga kiamat akan terjadi, pada hari tersebut terdapat suatu waktu dimana tidaklah seorang mukmin shalat menghadap Allah mengharapkan kebaikan kecuali Allah akan mengabulkan permintannya.” (HR. Muslim)


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Subuh ini saya terlambat bangun shubuh, jam 5.30 baru aku terbangun. Sangat nyenyak sekali rasanya tidur semalam. Sayang sekali Jum'at yang penuh berkah ini terlewat tahajud pemanggil rejeki, qabliyah subuh yang lebih disenangi ALLAH daripada dunia dan seisinya, dan utamanya sholat shubuh berjamaah. Padahal hari Jum'at adalah hari terkabulnya do'a-doa. Ruginya saya.

Akan tetapi ALLAH masih sangat sayang kepada HambaNYA yang melapor saja sering terlambat ini.
Target omzet bulan ini adalah 150 juta rupiah, minggu terakhir Maret, omzet baru mencapai angka 100juta. Rasanya tidak masuk akal. Saya giatkan dhuha dan Tahajud. Sepertinya butuh kekuatan langit agar masuk akal. 
Tak ada tanda-tanda pengikatan omzet. hehe..

Hari ini, begitu selesai sholat shubuh yang terlambat itu. Saya langsung disambut dengan rejeki. Ada seorang teman yang memesan tiket yang lumayan banyak. Alhamdulillah.
Sejenak saya ingin tidur lagi, datang lagi teman yang menelpon, kali ini untuk 25 tiket, Subhanallah Walhamdulillah Wallahuakbar. Kekurangan target omzet, semuanya terakumulasi hanya dalam 1 Hari!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sejak dulu, saya selalu suka hari Jum'at meskipun saya lahir di hari Sabtu
Saya pun bercita-cita menikah di Hari Jum'at. Merayakan keberkahan hidup baru di hari paling berkah. Subhanallah. << Ya, ini memang #KODE
Semoga kita (anda dan saya) nantinya diwafatkan ALLAH di Hari Jum'at yang penuh berkah ini. Aamiin.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Oh ya, ada yang pernah memperhatikan tidak? entah kenapa Hari Jum'at itu jarang sekali hujan. Terutama ketika sebelum Sholat Jum'at. Seringnya langit cerah, kalaupun mendung tetapi tidak hujan, meskipun saat itu sedang musim hujan, biasanya hujannya pas selesai sholat jum'at. 
Sepertinya ALLAH menahan hujan biar 'oknum-oknum' yang sholat seminggu sekali, pas jum'atan aja gak ada alasan lagi buat gak Sholat Jum'at. hehe..
Semoga kita tidak termasuk ke dalam 'oknum-oknum' tersebut. AAMIIN.

Pada suatu Hari Jum'at nanti pula kehidupan kita akan berakhir. Berbaik-baiklah dengan Jum'at, karena Hari Kiamat adalah Hari Jum'at.

Semoga Bermanfaat.
Wassalamu'alaykum warahamtullahi wabarakatuh,

Ridha Ananda Cipta
Twitter/Instagram : @RestorasiRidha
Facebook.com/ReStoreID
Email : RidhaStill@live.com
ECAMP #95 | #MBM16 
Owner @NuhaTours - Tiket Pesawat dan Umroh

Artikel keren lainnya:

BRANDING (1)

Bismillahirahmanirahim

Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Saat ini saya sedang belajar tentang BRANDING terutama untuk usaha saya Nuha Tours yang sekarang sedang dalam tahap Re-Position menjadi Travel Umroh. Saya ingin di benak konsumen tertanam kalau menu utama Nuha Tours adalah paket umroh. Saya masih belajar, jadi mohon maaf apabila terdapat masih banyak kekurangan di tulisan ini.
Awalnya saya tertarik dengan branding setelah tahu pentingnya Merek atau Brand dari buku Mas Jaya Setiabudi, Buka Langsung Laris. Tanpa kehadiran brand/merek konsumen akan sulit membedakan antara produk kita dengan produk kompetitor. Usaha dengan brand biasanya lebih laku karena konsumen 'kenal' dengan produk kita.

Contohnya:  Kantin X berjejer warung soto, meskipun belum punya brand, soto punya si Udin adalah yang paling laku. Suatu hari warung si Udin kena gusur oleh pemilik tempat. Udin terpaksa pindah ke tempat yang lain. Celakanya, tempat berdagang udin yang dulu juga membuka warung soto. Sementara kebanyakan konsumen tidak ngeh, karena sama-sama tidak punya merek.
Udin yang membuka di tempat lain harus memulai dari awal lagi membangun reputasi karena konsumen hanya tahu Soto terenak adalah yang di kantin X, bukan di tempat lain.

Di buku itu juga Mas Jaya Setiabudi @Jayayea menekankan bahwa Branding adalah keterlihatan; semakin banyak dan sering terlihat maka branding akan semakin sukses. Saya hanya menelan mentah-mentah tanpa saya cerna dahulu.
Tanpa pikir panjang saya praktekkan ke UMROH Nuha Tours, saya bikin Banner besar di depan kantor, saya giat sebar brosur ke target market. Sudah 2 minggu tapi tetap belum ada closing, padahal sudah keluar modal. Saya evaluasi, saya pikir ada yang salah dari cara dan pemikiran saya tentang Branding.
*sebenarnya keterlihatan juga berlaku di dunia maya, misal orang ketik kata kunci sesuatu di google maka akan keluar brand kita, pemanfaat media sosial, dsb.

Tadi pagi, saya membuka Twitter via Handphone, karena belum ter-refresh maka sisa-sisa twitter semalam masih ada. Saya tertarik dengan Kultwit Om @Subiakto, seorang yang berpengalaman lebih dari 40 tahun di bidang BRANDING; seseorang yang berada di balik kesuksesan Branding Indomie dan Kopi Kapal Api.

Saya searching tentang om Subiakto. Saya ketemu beberapa artikel terkait pandangan beliau terhadap Brand. Menurut beliau, Brand adalah 'nama dan makna'.
Branding adalah penguatan nama dan makna. Kombinasi keduanya akan menghasilkan Brand yang POWERFUL.
Untuk penguatan nama saya setuju dengan mas J, Branding adalah keterlihatan.
Untuk penguatan makna, saya baru mulai mencari contoh-contohnya.

Saya teringat teman saya, sebangku ketika kelas 3 SMA. Namanya Benny Fajarai. Ia lulusan Binus University yang sekarang menjadi Owner Kreavi.com. Sebuah situs komunitas pecinta seni grafis.
Pada pagelaran JAVA JAZZ 2014 (satu dasawarsa JAVA JAZZ) yang mengangkat tema batik dan wayang ini, Kreavi.com bekerjasama SidjiBatik dan  JAVA JAZZ membuat kompetisi desain yang mana hasilnya akan dilelang, dan hasil lelang digunakan untuk membantu pelestarian batik di nusantara.
See?

Kreavi.com berhasil mengankat brand mereka dengan memberikan 'makna'. Dengan niat membantu pelestarian batik (batik juga adalah desain grafis kan), menggandeng JAVA JAZZ event berkelas dunia.
Efeknya nama Kreavi.com otomatis terangkat. Strategi Branding yang Luar Biasa.

Makna di sini dapat diartikan pada kebermanfaat produk kita bagi masyarakat. Om Subiakto bilang "Buat apa iklan ratusan juta toh gak ada manfaatnya untuk masyarakat".
Untuk UKM yang bermodal minimalis, beliau menyarankan penguatan "makna" yang tak mesti modal uang, modal tenaga saja sudah cukup sebenarnya.

Tentu kebermanfaatan di sini harus sesuai dengan bidang usaha dan target pasar spesifik kita.
Kreavi.com dengan cerdas memanfaakan tema wayang dan batik di JAVA JAZZ sebagai bagian dari desain grafis untuk kemudian berkontribusi di dalamnya.
Dan tentu saja dengan tetap membawa bendera brand kita << keterlihatan

Berhubung dana makin cekak, dan belum sama sekali mencoba penguatan makna, apalagi dikombinasikan dengan penguatan nama, saya sekarang masih memikirkan tentang cara pengutan seperti apa yang cocok untuk Nuha Tours Umroh.

Semoga besok pagi sudah ketemu caranya. Bismillah. Alfatihah!

oh ya saya lupa, Apa itu branding? kata om Subiakto: BRAND ADALAH PERSEPSI, BUKAN YANG MENEMPEL DI PRODUK/IKLAN, TETAPI DI DALAM PIKIRAN KONSUMEN

Semoga Bermanfaat.
Wassalamu'alaykum warahamtullahi wabarakatuh,

Ridha Ananda Cipta
Twitter/Instagram : @RestorasiRidha
Facebook.com/ReStoreID
Email : RidhaStill@live.com
ECAMP #95 | #MBM16 
Owner @NuhaTours - Tiket Pesawat dan Umroh

Artikel keren lainnya: