Banyak orang bilang, "laki-laki" berbeda dengan "pria".
ya, secara kata-kata, "pria" dianggap lebih tuff dibanding laki-laki.
Banyak laki-laki yang begitu terobsesinya menjadi, atau setidaknya dianggap "pria".
ratusan cara dilakuka untuk sekedar mendapat pengakuan itu. mulai dari otot, style yang bahkan kadang lebay, pamer bakat, pamer kekayaan dan masih banyak yang lainya.
Sebagai seorang yang masih "laki-laki" aku juga ingin menjadi seorang pria.
Panutan ku?
2 orang PRIA yang paling berjasa dalam hidup ku, NABI MUHAMMAD SAW (inspirasi terbesarku) dan tentu saja, AYAH-ku (Ayah paling Inspiratif seluruh dunia)...
Menjadi pria yang ingin aku capai adalah menjadi laki-laki yang berguna bagi banyak orang, minimal orang-orang terdekat kita.
1. Pria selalu punya 1001 cara. seorang pria yang ingin aku lakukan adalah adalah pria yang selalu siap dalam setiap kondisi dan situasi. Tak hanya menyiapkan Plan A dan B, tapi C, D, E dan seterusnya. Pria adalah laki-laki yang mandiri.
2. Pria itu Cerdas. Seorang pria bagiku harus memiliki ribuan cara untuk banyak persoalan, dan puluhan cara untuk satu masalah. Seorang pria wajib menjadi senjata solusi yang efektif. Seorang pria harus memiliki banyak cara untuk bertahan hidup di segala situasi. A MAN is A SOLUTION MAKER.
3. Pria itu penuh dengan kejutan. Peran seorang pria tak harus terlihat dan terekspose ke semua orang, seorang pria bagiku lebih banyak bekerja di belakang dan membuat hasil yang cemerlang di akhir, sebuah kejutan untuk semua orang yang menyayanginya. Seorang Pria tak perlu pengakuan besar-besaran dari setiap orang, terus melakukan tanpa orang lain perlu ketahui, tetapi dengan semangat terus berjuang bagi mereka.
4. Pria Itu Berbeda. Seorang Pria memiliki selalu memiliki cara sendiri untuk mekalukan sesuatu. cara yang tak biasa. Cara yang berbeda dari jutaan laki-laki di luar sana. unik adalah karakter utama seorang pria, bukan dari cara berpenampilan atau pada apa yang napak, tetapi lebih kepada cara pikir yang unik, berbeda, tapi efektif.
5. Pria itu mudah menangis. Bukan karena emosional, tapi menangis karena takut pada PENCIPTA-nya, menangis melihat saudara-saudaranya menangis sedangkan ia tak bisa membuat apa-apa. Seorang pria merasa dirinya makhluk paling hina jika ia tak bisa berguna bagi orang banyak.
Menjadi pria tak harus berotot, berpenampilan necis, rambut mohawk, dan suaranya ada di mana-mana. Menjadi Seorang Pria adalah Merubah Pola Pikir agar ia dapat berguna bagi dirinya dan orang-orang disekitarnya.
Mungkin saat ini hanya itu yang terfikirkan di otak-ku tentang pria. Aku menulis seakan-akan aku adalah seorang pria. Tidak, lebih tepatnya belum, sobat. tapi yang aku tulis adalah apa yang aku cita-citakan suatu saat nanti. semuanya memang butuh proses, tetapi, mengutip kata-kata ustadz, mulailah dari sekarang, mulailah dari diri sendiri, dan mulai dari hal yang kecil.
Mudah-mudahan aku, dan semua teman-temanku yang saat ini masih ber"status" laki-laki, suatu saat dapat menjadi pria yang sejati, pria yang berguna bagi semua makhluk hidup. Amin.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "PRIA, BUKAN LAKI-LAKI"
Post a Comment