Subuh-subuh senin, aku terbangun.
Mimpi yang luar biasa menakutkan.
Benar-benar menakutkan, hingga ketika terbangun napas benar-benar serasa sesak. tubuh bergetar. benar-benar takut.
takut akan semua ketakutan yang menjadu kenyataan.
MIMPI MASUK NERAKA.
ya, tak salah lagi, itu neraka, tak salah lagi, meskipun tak ditemukan sama sekali plang bertuliskan "neraka" tapi entah mengapa, tercetak jelas dipikiran bahwa itu adalah neraka.
Menakutkan.
Perjalanan bermula dengan antrian masuk, yang entah mengapa saat itu sangat sepi. hanya ada 3 orang. semuanya dikenali.
berada pada antrian terakhir. penjaga neraka yang wajahnya juga familiar marah-marah, hanya kepadaku. entah mengapa.
Sesampainya di dalam, suhu hangat mulai terasa, belum terlihat terdengar dan terasa aura nerakanya.
entah mengapa yang aku rasakan saat itu adalah: NERAKA SEDANG LIBUR KHUSUS UNTUK MENYAMBUT KAMI.
ya... begitu lengang suasananya. tak ada aktivitas sama sekali selain kami yang bingung di dalam karena anggota baru.
dan, di dalam kami di sambut oleh, "tour guide"-nya neraka. kalo yang ini benar-benar tak kami kenal siapa. tiba-tiba ada dan hanya menyuruh kami mengukutinya.
Perjalanan pertama, aku ingat sekali, lurus dari pintu gerbang, langsung belok kiri.
Mimpi itu benar-benar seperti nyata.
kaki kami dibakar, dengan batu yang menurutku itu batu neraka, panas sekali, dan benar-benar terasa, dari kaki hingga membuat otak mendidih, menyakitkan, dan benar-benar terasa sakit.
Mimpi itu benar-benar seperti nyata.
Aku bahkan sempat mati kemudian dihidupkan dan di siksa kembali beberapa kali. entah berapa kali.
Ampun, sakitnya luar biasa.
Tempat kedua, aura ruangan terlihat merah, menyeramkan, tapi semua terihat bersih megkilap.
kami di ajak ke tempat yang semuanya terbuat dari besi. alat potong tubuh manusia. dan terlihat sangat tajam.
tubuh kami bergerak dengan sendirinya, tak bisa dikendalikan dan terus saja berjalan mendekati alat potong untuk dipotong menjadi beberapa bagian. menyeramkan.
dan lagi-lagi ketika kami telah mati, kami dihidupkan lagi, lagi dan lagi.
aku benar-benar takut.
entah berapa kali kami mati di dalam mimpi itu.
Mimpi itu benar-benar terlihat seperti nyata.
Kami bertiga dikumpulkan kembali. dan dikatakan bahwa
"yang kami lihat dan rasakan hanyalah sebagian kecil dari neraka tingkat pertama, tingkat yang paling rendah, masih ada tingkat neraka dengan perlakuan yang lebih kejam" kira-kira begitu yang aku dengar dari "tour-guide" kami, kira-kira karena aku begitu ketakutan saat itu.
kami di ajak melihat seluruh penghuni neraka yang saat itu sedang "libur". Hampir semuanya aku kenal. mereka duduk-duduk di tepi jurang menuju neraka tingkat 2. entah mengapa ekspresi wajah meraka begitu bahagia, mungkin karena waktu itu neraka sedang "libur".
Tak berapa lama, kami dipanggil oleh penjaga neraka yang tadi menjaga pintu neraka, kami disuruh keluar, waktu kunjungan telah habis katanya. Kami bersyukur-sebersyukur-bersyukurnya syukur.
kami segera berlari menuju pintu keluar. Dari kami bertiga yang keluar, tiba-tiba langkahku diberhentikan oleh penjaga neraka.
beliau berkata "Mereka berdua saja yang keluar, kamu jangan!"
Na'uzubillahiminzalik. Segera aku terobos saja penjagaan si penjaga neraka itu. yang entah kenapa anehnya bisa lolos dengan mudah. mungkin penjaga neraka itu kasihan melihat wajahku yang sudah pucat pasi.
Aku berhasil keluar! Alhamdulillah!
Mimpi pun berakhir. dan aku terbangun tersentak. pucat. ketakutan. sesak napas. mimpi itu terasa seperti nyata.
Segera aku ambil wudhu dan segera bersujud sedalam-dalamya. setakut-takutnya takut, dengan badan bergetar.
dipikiranku terbayan semua ketakutan yang berkeliling di otakku. tentang kejahatan, kecurangan, kelakuan, tentang kesendiran hingga tentang cinta. semuanya terbayang dengan jelas.
Pertanda apakah semua ini? banyak pasti!
ketakutan luar biasa.
jangan sampai kejadian.
yang jelas ini cuma sentilan kecil dari DIA YANG MAHA BESAR.
Alla.
Belum ada tanggapan untuk "Takut"
Post a Comment