Sengaja ditulis ketika masih ramadhan agar mudah-mudahan tak ada campur tangan setan di dalamnya...
Asslamu'alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh
"Seandainya..." ingin para ulama "...Setiap bulan adalah bulan Ramadhan".
Tapi, itulah hidup. Terus berjalan.
Dan hmmm... mungkin, sepertinya, pastinya tak akan terasa lagi keistimewaan bulan Ramadhan.
Makanya, Allah buat Ramadhan hanya ada sebulan dalam setahun. Agar kita lebih menghargai Ramadhan
Agar kita merindukannya.Sayangnya sobat, Ramadhan tahun ini telah akan berakhir. Momentum itu
Fenomenanya adalah, sukaria ketika Ramadhan telah pergi. Kebahagiaan.
Semoga kebahagiaan itu bukanlah dalam rangka menyambut terbebasnya syaitan dari neraka.
Semoga kebahagiaan itu bukanlah kebahagiaan atas berlalunya kesempatan memasuki pintu Surga yang dibuka lebar-lebar pada Ramadhan.
Semoga Kebahagiaan itu adalah kebahagiaan karena masuknya makna Lailatul Qadr dalam lubuk hati.
Karena kebahagiaan itu adalah milik mereka yang memaknai Ramadhan dengan keindahan Akhlak.
Karena kebagahiaan itu adalah milik mereka yang merindukan Ramadhan.
Kebahagiaan dan kemenangan adalah milik mereka yang saling memaafkan di hari yang fitri.
Penulis sangat mengharapkan perasaan senang karena mendapat setetes maaf yang tulus dari hati sobat-sobat sekalian.
Maaf atas kesalahan yang sengaja atau tak sengaja.
Maaf atas ketersinggungan dari mulut, mata, dan hati.
Maaf atas kesalahpahaman pikiran.
Maaf atas kesalahan penafsiaran tindakan, ucapan, tatapan, serta perasaan dari sobat sekalian.
Maaf.
Barakallahufik. Jazzakallahu Khairan.
Wabilahittaufik walhidayah Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
30 Ramadhan 1431.
Ridha Ananda Cipta.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Maaf."
Post a Comment