Malam itu malam Jum'at. Meskipun besok UTS tapi, tetap saja laptop ini menyala. Internet. Facebook.
Tapi, sementara tangan membolak-balik bahan UTS, mata ini tak bisa mengalihakan pandangan dari status seorang teman:
"sembunyi adalah salah satu bentuk lari dari masalah.."
Menarik ni, minta diangkat jadi tema tulisan kayankya ni. Begitu pikirku. Hoho.
Baiklah. mari kita bahas.
Komentar pertama berbunyi...
"So... Jangan lari, caapee tau... Hahahaha"
Terkesan kekanak-kanakan. tapi, bukankah anak-anak itu katanya gak bisa bohong. Mungkin intinya jangan lari dari masalah. gitu.
Komentar kedua menguatkan agrumen pertama... "tapi masalah itu hanya tertunda untuk diselesaikan.. tertumpuk akhirnya saat kembali dari pelarian."
ada penambahan, jangan lari dari masalah karena hanya menunda penyelesaiannua saja, toh kan masalah harusa diselesaikan. Benar juga.
tapi, lihatlah komentar ketiga...."Mungkin mencoba mencari angin segar, kmudian kmbali dgn kesiapan menyelesaikan masalah itu. ;)" Berbeda dengan 2 komentar awal. Semakin menarik.
Dan. jika aku boleh mengomentari status itu, (memang sih gak ada yang melarang, aku hanya malu, hihi), aku akan menulis:
"Bahkan lelaki suci itu pun bersembunyi di Gua Hira... so... jadikan bersembunyi jadi momentum mu'asabah..."
Problemo. Masalah. Problemo.
"kalo gak mau dapat masalah mati aja, cuma orang mati yang gak ada masalah" (bahkan orang mati aja masih banyak masalah di alam kubur.) gitu kata teman SMA ku.
jadi manusia pasti punya masalah lah, hanya bagaiman kita menyikapinya.
Ada yang langsung tabrak. Masalah? Selesaikan segera!
Ada yang lari. Lari dari masalah satu ke masalah lain begitu seterusnya.
Ada yang penuh pertimbangan. Masalah, cermati, pikirkan, selesaikan.
Kalo istilah Management, ada yang namanya. Problem Indentification and Corrective Action.
Mencermati komentar pertama dan kedua, memang benar, masalah harus diselesaikan. tapi bagaimana caranya. Apa maen seruduk, tabrak-tabrak aja, atau perlu pendekatan ?
Nah, kalo komentar ke tiga mantep nih, "Mungkin mencoba mencari angin segar, kmudian kmbali dgn kesiapan menyelesaikan masalah itu. ;)"
Mungkin kata-kata "mencari angin segar" bisa diganti "persiapan" (kurang pas ya? hehe.. habis susah menterjemahkan Problem Indentification and Corrective Action ke bahasa Indonesia.)
Kawanku, bukankah, menunggu dan bersembunyi adalah salah satu strategi jitu perang? Bukankah gerilya adalah strategi perang yang paling ditakuti sekutu? Bukankah di Al-Qur'an kita punya surah khusus yang menceritakan pelarian tujuh orang beriman dan bersembunyi di dalam gua? Bukankah lelaki suci itu juga sering ke gua hira, bersembunyi, sendiri, merenungi? Bukankah? Sudahkah kita mengambil pelajaran?
Kawan, bersembunyi bukan semata lari dari masalah, bersembunyi bukan semata pelarian dari masalah. Justru dengan bersembunyi, kita menyiapkan semua, dan keluar menghadapinya dengan gilang-gemilang, dengan tenang, hasil yang cemerlang.
Satu lagi, mereka yang bersembunyi, bukan berarti pengecut. Ada yang mereka selamatkan, akidah dalam kisah Al-Kahfi.Ada yang mereka coba persiapkan di medan gerilya, strategi. Ajang instropeksi diri, merenungi, seperti yang Muhammad S.A.W lakukan. Tapi, apakah mereka lari? tidak, mereka hadapi semua dan atas izin Allah, mereka berhasil.
Selamatkan. Persiapkan. Instropeksi. Hadapi.
Sekali lagi, bersembunyi bukan berarti pengecut!
Indonesia saja bisa merdeka dengan gerilya!
Aku tak tahu memang cara menyelesaikan masalah dengan baik, tapi saranku, contohlah manusia tanpa cela itu.
Terhadap masalah ia bersembunyi, ia bermu'asabah, ia mencermati, ia renungi, ia instropeksi, ia hadapi, dan ia selesaikan!
Tak jarang ia dapat berpikir cepat, seperti ketika penyelesain peletakan Hajar Aswad (aku tentu tak perlu menceritakannya lagi kan?)
Maka contohlah ia. Tau menempatkan posisi dalam masalah, masalah tetap dihadapi, bukan lari. dihadapi dengan pikiran yang jernih dan tenang karena ia cermati, ia renungi, ia instrokpeksi.
Masalah kecepatan, itu bisa dilatih kawan.
Tentang masalah, bukankah "Everything that does'nt kill you simply make you stronger? isn't it?"
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Problemo bukan masalah"
Post a Comment