Bismillahirahmanirahim.
Kita semua tahu bahwa mencuri adalah dosa.
Ya, kita semua. dari yang bocah sampai sepuh tahu, mencuri itu berdosa.
Sayangnya, mencuri hanya dikaitkan pada 'mengambil barang (materi) tanpa izin'. padahal mencuri tak selalu urusan materi.
Jangan dulu bicara korupsi, terlalu jauh.
Contohnya:
Mencuri pandang, ah kalau itu saya tidak tahu. Hehe..
Menerobos lampu merah, mencuri hak 'lampu hijau' orang.
Membuat barang KW, mencuri kreasi orang, kalau begini (
no offense) penjual barang KW apakah sama dengan menjual barang curian? dan menafkahi keluarga dari hasil itu?
Dan pembelinya, secara sadar membeli barang curian. Ah, saya pun masih punya barang KW. Insya Allah harus segera dilenyapkan.
Padahal,
Kemudian
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan tentang seroang
laki-laki yang telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang
ditempuhnya. Sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu
mengangkat tangannya ke langit seraya berdo'a: "Wahai Tuhanku, wahai
Tuhanku." Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari
yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dengan makanan
yang haram, maka bagaimanakah Allah akan mengabulkan do'anya?." (H.R. Muslim)
Pantas saja!
Ada lagi mencuri yang paling jahat:
“Sejelek-jelek orang yang mencuri adalah orang yang mencuri dalam
shalatnya.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana ia
mencuri dalam shalatnya?” Beliau menjawab, “Ia tidak menyempurnakan
rukuk dan sujudnya.” Atau beliau bersabda, “Ia tidak meluruskan
punggungnya ketika rukuk dan sujud.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah,
ath-Thabrani dan al-Hakim)
Barakallah.
Semoga Bermanfaat.
Jazzakumullah khairan.
Artikel keren lainnya: