Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh.
Bismillah.
Detak jantung berdegup kencang seperti gederang mau perang.
mukan merah merona bibir pucat pasi.
Bulir keringat berjatuhan dari kening menuju hidungku, lalu ke mulut, di telan.. *eh *iyuuuh
sori, salah intro hehe..
tapi begitulah hiperbola perasaan saat mengukir sejarah hidupku.
melawan ketakutanku.
menantang pasukan itu.
untuk pertama kalinya dalam hidupku: DONOR DARAH.
Hari itu 9 Desember 2011, hari jum'at, hari kesukaanku. tekapenya di kantor magang. setting di lantai 5 kantin kantor selesai sarapan. silakan di bayangkan dulu. tapi jangan bayangin yang aneh-aneh. hehe..
lajutlah, serius! selesai sarapan, melangkah tegak maju menuju tempatku magang di lantai 7. awalnya mau pakai lift, tapi berhubung lagi pengen olahraga, aku pilih tangga.
nah, di depan tangga itulah aku melihat ruangan penuh keramaian. penasaran tapi tak hiraukan. sekonyong-konyong datang dari arah yang entah darimana temanku mengajak masuk.
"ada donor darah dha, ayo masuk!" aku sedikit bergeming.
"eh, ayo anak muda donor sini" bapak yang juga entah dari mana datangnya menyambung, aku curiga dia dan temanku itu dari spesies yang sama, hmmm... "masih muda juga, ayo masuk" set dah ni bapak nantangin rupanya. dia kira aku takut..? iya padahal.. hehe...
sekonyong-konyong lagi masuklah mbak-mbak "pengen donor juga kayaknya" pikirku.
kelaki-lakianku terusik! aku tak boleh kalah! sudah kuputuskan, aku bertekad akan donor darah hari itu! Bismillah!
"dapat snack lho" kata seseorang yang tak ku kenal "ada susu ama roti" itu kata yang ku tunggu-tunggu! kontan, langkah tegak maju dengan semangat 45 berkobar di dada!
suasana ruangan hening. aku mengambil nomor antri. mengisi formulir. singkat aku kata lulus tes administrasi. Alhamdulillah.
aku pindah ke meja sebelah. seorang wanita. ia memegang tanganku. aku pasrah. sepertinya aku kenal. aku menatap wajahnya dalam. tapi ia tak menatapku. ya, sepertinya aku kenal. sejenak memoriku menerawang ke masa lalu, jauh, jauh, jauh. dan aku tahu dia!
dia.. dia.. mbak-mbak yang tadi masuk ruangan! kupikir ia donor darah, dia dokternya! aku tertipu matang-matang!
sekarang apa daya. nasi sudah menjadi abu. *eh apa lah itu peribahasanya. ia cek darahku. cek hemoglobin katanya. seandainya lulus. aku akan masuk tahap berikutnya. dalam hati aku sempat berdo'a agar hemoglobinku untuk beberapa menit saja meningkat dan tak lolos. aih, apa lacur. aku lolos dengan sukses!
tahap wawancara ingin aku berbohong sedikit biar tak lulus. dan, karena aku anak baik, soleh dan rajin menabung, kuurungkan niat itu. singkatnya aku tinggal ke kasur dan tidur, eh, maksudnya diambil darahnya. hehe..
tubuh ini sudah kupasrahkan pada suster itu. ia memakai baju putih celana putih, jaket abu-abu, berposter sedikit gemuk dan tidak kurus. aku sudah dipembaringan. menunggu giliran. di sebelahku ada pelanggannya yang lain yang sedang pada fase finishing treatment. ia terlihat baik-baik saja. aku semakin percaya diri! dibuktikan dengan beberapa keringat se-biji jangung di kening.
ia menyapaku lembut "baru pertama kali ya mas?" heeh.. tau dari mana dia? mungkinkah ia peramal yang menyamar jadi suster? satu lagi misteri.
"iya mbak" jawabku "pelan-pelan aja ya mbak, takut kaget hehe.."
"tenang mas, gak sakit kok, kayak digigit semut" sembari dikeluarkanya jarum sediameter kabel headset.
"ditusuk kayak gini berasa semut???" pikirku.
tanpa permisi, ia tahan tanganku, ditusuknyalah benda tersebut di nadi tangan kananku. jleb! glek!
kaget doang ternyata, gak sakit sama sekali!
350ml volumenya. 15 menit kira-kira.
15 menit itu. 15 menit penuh bahagia. entahlah. adrenalinku seperti terpacu. bibirku yang indah ini tak bisa berhenti tersenyum. nikmat. bahagia. luar biasa. apalagi setelah aku tahu darahku akan digunakan untuk usaha menyelamatkan nyawa orang. luar biasa perasaannya.
entah. mungkin karena bahagia berhasil mengalahkan rasa takutku.
atau. ia. darahku. 20 tahun lebih mendekam saja di tubuh ini. tak rela aku berbagi. dan ia ku ikhalaskan sekarang. mungkin ini yang orang bilang nikmatnya berbagi!
aku jadi mengerti banyak orang yang kacanduan donor darah.
15 menit bahagia itu berlalu. aku masih terbaring. mungkin ini yang pertama. agak mual. apakah aku hamil? ah bukan pasti!
satu yang hampir pasti. aku ketagihan donor darah. aku jatuh cinta pada tusukan pertama. halah! hehe..
setetes darahmu mungkin menjadi perantara menolong nyawa orang. rasakan sensasinya. rasakan bahagianya. nikmatya berbagi. insya Allah
terkhusus, bagi mereka yang belum mau atau belum pernah merasakan sensai donor darah. :)
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
R.A.C
Belum ada tanggapan untuk "Donor Darah"
Post a Comment