Bismillahirahmanirahim.
Jum'at, pemimpin hari. Satu lagi keberkahan Allah limpahkan di hari Jum'at untuk keluarga kami. Kali ini spesial, sangat spesial. Hari itu yang paling berbahagia adalah Ayah.
~~~~~~~
Pagi-pagi sekali, pukul 3 subuh rumah kami sudah riuh. Beberapa sepupu Mama ku memasak di dapur. Aku terbangun. Ku usap mata sebentar, lalu bangkit. Kaki ku melangkah ke dapur. Ke-kepo-an ku meningkat, ingin tahu apa gerangan yang mereka masak.
Hmmm... Asam Pedas Sambas ternyata!
Aku kurang tahu apa bumbu-bumbunya. Yang jelas di dalamnya ada daging, bihun dan sayur dengan kuah kental berwarna jingga, mirip kuah lontong sayur di jakarta, hanya rasanya yang berbeda.
~~~~~~
Tamu-tamu mulai berdatangan, hari itu hari bahagia. Ayah dan Mama-ku akan berangkat sempurnakan rukun islam ke 5: Haji!.
Beberapa tetangga dan keluarga datang ke rumah kami dengan tujuan mengantar Ayah dan Mama berangkat. Pukul 07.30, Pak RT memimpin bacaan do'a selamat, mengiring keberangkatan Ayah dan Mama meninggalkan rumah. Mereka hanya mengantar sampai sana, kaami dan beberapa keluarga lain turut serta mengantar hingga Asrama Haji Pontianak.
~~~~~~
Jalanan begitu macet di depannya, membludaknya pengantar haji dari berbagai daerah di Kalimantan Barat. Ribuan orang berkumpul, riuh rendah antrian kendaraan ditambah suara-suara dari speaker menambah semarak suasana.
Suka dan air mata berkumpul di sana, semua atas nama bahagia. Bahagia atas panggilan Allah untuk sempurnakan agama. Bahagia atas munajat sepanjang malam yang akhirnya terjawab. Bahagia atas kebahagiaan sesama.
~~~~~~
Ia duduk di sana, posisi paling tengah di antara kumpulannya. Dikelilingi sanak saudara, anak-anak yang 5 beserta menantunya, dan ramai cucu-cucunya turut serta. Usianya memang tak lagi muda, tapi semangatnya sudah beberapa bulan ini sungguh menggelora. Semenjak pengumuman keberangkatannya musim haji ini penyakit insomnianya mendadak hilang, hingga kuat beraktivitas normal, meski jalan sudah tertatih. Tapi saat ini ia duduk di kursi roda, lebih baik agar tak terhimpit ketika berdesakan nanti.
Panggilan untuk masuk asrama telah berkumandang, Ayahku mendorong kursi rodanya, sebelum digantikan om-ku. Ya, ia adalah Uan ku, Mamak dari Ayahku. Mereka berangkat bertiga: Ayah, Mama, & Uan.
~~~~~~
Bahagia.
Berkah.
Bangga.
Sempurna.
(foto Ayah baru sampai di Mekkah)
Mungkin itu yang Ayah rasakan. Membawa dan berangkat bersama dua bidadarinya: Ibu dan
Istrinya, menyempurnakan rukun islam terakhir, bersama. Sebenarnya juga Datok (Ayahnya Ayah) pun dijadwalkan berangkat tahun ini. Tetapi Allah lebih ingin Datok bertemu langsung denganNYA di alam yang berbeda.
Hari mungkin jadi salah satu waktu paling sempurna. Selain sempurnanya bahagia ketika ia menikah dan ketika kelahiran kami yang empat. Adakah yang bisa menggantikan kebahagiaan seorang lelaki muslim saat itu?
~~~~~~
Kami hanya dapat berdo'a setiap, untuk mereka agar dipermudah menjalankan perintah Islam ke-lima.
Lambaian tangan serta munajat harap mereka kembali sehat-selamat-walafiat serta mabrur terlintas dalam di hati kami saat melepas.
Ah, aku pun ingin ikut sebenarnya. Hanya belum pantas. Merekalah yang terpilih, diundang langsung oleh Sang Pencipta ke rumah-Nya yang suci.
~~~~~~
Nuha,
Wassalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "#JumatBerkah : Haji"
Post a Comment