Untuk dia di sana, yang belum pun kita bersua.
Ah, mungkin kita sebetulnya sudah pernah jumpa
Mungkin sebenarnya sering kita atau beberapa kali tatap mata
Mungin juga sua kita hanya sekali, bahkan hanya sekelebat saja.
Paling tidak sepertinya kita sering jumpa dalam do'a
Bukanlah salahmu jika kita belum dipersatukan
Mungkin hanya imanku yang belum setara
Akulah yang harus berbenah-bertumbuh hingga kita dipersatukan
Meski banyak yang harus ku perbaiki aku kan berusaha
Paling tidak maafkan aku yang pendosa
Jangan bersedih jika do'amu belum dikabulkan
Percayalah, Ia tengah mempersiapkanku
Do'a agar Maha Pemberi mengaruniakan setengah agamamu
Percayalah, sang pendosa tengah berbenah sekuat tenaga
Paling tidak ku mohon sedikit lagi, bersabarlah menungguku
Untuk dia di sana, tulang rusuk yang terpisah dari dada
Padamu yang aku tak tahu siapa
Tak bisa ku terka sosokmu dalam jiwa dan raga
Ku berharap kau lah sebaik bidadari surga
Atau paling tidak izinkan aku mengantarmu hingga pintu surga.
Nuha,
Kunjungi juga kumpulan puisi saya : ASY-SYA'IR
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Untuk dia di sana."
Post a Comment