“Emang
loe siapa???” mungkin ini benaknya kala itu, ketika ianya
laknatullah yang terbuat dari api nan panas disuruh Allah bersujud
pada manusia yang ‘hanya’ dari tanah. Sombong, adalah maksiat
pertama yang dilakukan makhluk Allah. Namanya Iblis laknatullah dari
golongan jin, terusir dari surga selamanya sebab satu kali kesombongannya itu.
Kesombongan
mempunyai banyak anak, salah satu anak kesayanganya adalah
merendahkan orang lain, persis seperti Iblis laknatullah yang
merendahkan manusia. Biasanya merendahkan orang lain selalu
bersanding dengan menganggap diri sendiri lebih hebat atau ‘ujub.
Padahal ia sendiri tidak sepenuhnya tahu kebaikan pada orang
tersebut. Padahal Allah telah Ciptakan pada orang itu kebaikan yang
banyak.
كَثِيرًا
خَيْرًا فِيهِ اللَّهُ وَيَجْعَلَ شَيْئًا
تَكْرَهُوا أَنْ فَعَسَى كَرِهْتُمُوهُنَّ
فَإِنْ
……Kemudian
bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin
kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya
kebaikan yang banyak. (QS: An-Nisaa : 19)
Padalah ukuran kebaikan dari Allah adalah taqwa yang tak ada
yang tahu kadarnya kecuali Allah. Padahal mungkin diri nya itulah
termasuk golongan yang terusir. Na’uzubillah.
Kitapun
terlampau sering merendahkan orang. Seorang yang datang ke masjid
hanya sebab pakaiannya yang lusuh, lantas kita anggap sebagai
peminta-minta. Padalah mungkin saja orang itu sedang ingin
menyumbangkan hasil kebunnya untuk pembangunan masjid. Sedang kita
yang berpakaian rapi hanya bisa ‘numpang’ sholat di masjid.
Sadarkah
kita bila merendahkan kekurangan orang lain berarti kita tengah
merendahkan Allah, sebab secara tak langsung kita tengah menghina
Allah yang Maha Sempurna, bahwa tak mampu cipta yang sempurna?
Na’uzubillah.
وَلاَ تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلاَ تَمْشِ فِي اللأَرْضِ مَرَحاً إِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَجُوْر
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong)
dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman:18)
Kembali
ke Iblis laknatullah yang sombong. Padahal hanyalah satu kali ia
merendahkan, lalu terusir, lantas tak boleh kembali lagi selamanya ke
surga. Sekali lagi, hanya satu kali. Sudah berapa kali kita?
Artikel keren lainnya: