Bismillahirahmanirahim
Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Jum'at, 28 Maret 2014, malam.
Pertemuan komunitas Pontianak Entreprenur bulanan "Kopdar PontiPreneur" yang ke 12 dilaksanakan. Peserta yang hadir tidaklah membludak, tetapi tidak juga terlalu sepi.
Pembicara kali ini adalah pemilik warung Mie Ayam dan Bakso yang tersohor di penjuru Pontianak: Bakso & Mie Ayam Panama.
Dengan gaya yang sederhana dan gaya bicara yang juga sangat sederhana, Bang Otong, mulai bercerita tentang awalnya ia memilih Bakso sebagai core bisnisnya.
Makanan berkuah kaldu yang disajikan bersama bola-bola daging dan mie itu ia pilih karena menurutnya Bakso lah yang paling mudah dibikin, gak ada alasan lain.
Sempat beberapa kali bankrut dan berpindah-pindah tempat tak membuat Bang Otong patah semangat. Berbekal restu dari orang tuanya, Sarjana Tekhnik Sipil yang sejak awal bercita-cita menjadi pengusaha ini, terus mencoba peruntungannya di dunia Per-Bakso-an. Hingga ia mendapat
lokasi yang paling pas & strategis, yang membuat mie ayam dan baksonya kemudian laris manis. Ketika saya tanya mengapa tidak ganti bidang saja, atau jadi karyawan, Tetap ia jawab : "Dari awal, saya sudah punya azzam (niat) kuat untuk punya usaha sendiri, dan ya, yang paling simple ya Bakso, mas." Sangat sederhana.
Sekarang ia sudah punya ruko sendiri untuk usahanya, tak terlalu jauh dari mantan lokasi jualannya yang telah habis kontrak.
Beberapa peserta yang lain juga sempat menanyakan tentang strategi pemasaran dan kelebihan bakso & mie ayam Pak Otong.
Ia tampak setengah bingung menjawabnya, "Saya gak punya strategi marketing mas, kalo urusan rasa ya paling sebelas-duabelas juga sama yang lain. Masih sangat primitif saya," Katanya merendah.
Bang Otong, yang juga masih sering turun tangan untuk berbelanja dan membuat bakso sendiri, juga punya rahasia lain, "Kalau usaha mau maju, mintalah izin orang tua dan selaraskan dengan pasangan kita. Selain itu, kalo rejeki kita mau ekstrem, bersekahlah secara ekstrem."
Mungkin ini yang bikin usaha Bang Otong beda secara rejeki dengan usaha mie ayam dan bakso yang lain.
Pak Otong berangkat dari kesederhanaan dalam MENGAMBIL KEPUTUSAN, dibantu kekuatan langit yang terus ia rayu.
~~~~~~~~~~~
Siapa tak kenal Steve Jobs, pemilik APPLE Co. yang sangat melegenda?
Perusahaan penyedia Gadget yang sangat terkenal, dengan desain yang sangat minimalis dan sangat mudah digunakan, Sangat sederhana, tetapi sangat disukai konsumen.
Desain produk-produk APPLE betul-betul melambangkan gaya hidup lelaki berkepala plontos, yang senang mengenakan kaos lengan panjang berwana hitam ini, KESEDERHANAAN.
Siapapun yang pernah melihat presentasi Steve baik langusung atau via YouTube tentu setuju bahwa gaya presntasi dan slide yang ditampilkan Steve juga sangat minimalis.
Pria keturunan arab yang sejak kecil diadopsi warga amerika ini pun punya rumah dan kamar pribadi yang sangat sederhana. Tanpa perabot berlebihan, tanpa sofa, hanya ada meja rias istrinya di kamar serta kasur lantai tempat ia tidur.
Sepertinya kecerdasan Steve Jobs berasal dari kesederhanaan GAYA HIDUPNYA.
~~~~~~~~~~~
Para penemu, mengubah dunia dari memperhatikan hal yang sederhana.
Aristoteles pertama kali menghitung volume ketika melihat bak mandi yang tumpah setelah ia masuk ke dalamnya.
Om Issac Newton, menemukan fenomena gravitasi dari sebuah apel yang jatuh ketika ia tengah bersantai.
Mereka namanya terus terkenang sepanjang masa karena CARA BERPIKIR nya yang sederhana.
~~~~~~~~~~~
Khalifah 'Umar ibn Khatab, sehari-hari berpakaian sangat sederhana, dengan beberapa tambalan di pakaian beliau. Siapa sangka beliau adalah seorang penguasa wilayah yang sangat luas dengan kekayaan ribuan properti.
Umar pernah menghukum Amru bin Ash, sang gubernur Mesir kala itu yang berbuat semena-mena terhadap seorang rakyatnya yang miskin.
Seorang gubernur yang bertugas di Hamash, Abdullah bin Qathin pernah dilucuti pakaiannya oleh Umar. Sang khalifah menyuruh menggantinya dengan baju gembala. Bukan itu saja, si gubernur diminta menjadi penggembala domba sebenarnya untuk beberapa saat. Hal itu dilakukan Umar karena sang gubernur membangun rumah mewah buat dirinya. “Aku tidak pernah menyuruhmu membangun rumah mewah!” ucap Umar begitu tegas.
Sama seperti Ustman ibn Affan, beliau juga seorang Khalifah, penguasa diatas para raja, tapi berpakaian dengan gamis yang penuh tambalan.
Ada yang menarik dari seorang mantan duta besar Jerman untuk Al-Jazair. Beliau bernama Wilfred Hoffman. Setiapkali mengunjungi pesta kalangan diplomat atau pejabat negara, isterinya selalu menjadi pusat perhatian.
Pasalnya, di acara-acara bergengsi seperti itu, isterinya tidak pernah mengenakan busana dan perhiasan mewah. Sebuah kenyataan di luar kelaziman buat kalangan petinggi negara seperti Jerman. Bagaimana mungkin seorang duta besar negara kaya bisa tampil ala kadarnya. Padahal, para pejabat dari negara miskin saja bisa tampil gemerlap. Ada apa?
Ternyata, Hoffman dan isterinya memang sengaja seperti itu. Ia lebih memilih hidup sederhana, ketimbang tampil mewah. Justru, dengan tampilan seperti itulah, Hoffman dan isterinya lebih dianggap daripada dubes dan pejabat lain yang hadir.
Mereka memimpin dengan mencontohkan GAYA HIDUP yang sederhana.
Terkait gaya hidup, ada yang bilang: "
Sebenarnya biaya hidup itu murah, gaya hidup yang mahal"
~~~~~~~~~~~
Berfikir sederhana, bersikap sederhana, bergaya sederhana. Tak perlulah banyak merisaukan hal-hal yang rumit. Agar pikiran pun tenang, hidup tenang, nyaman menjalani hidup.
Jika sederhana sudah cukup membuat kita bahagia, mengapa mencari yang rumit?
Semoga Bermanfaat.
Wassalamu'alaykum warahamtullahi wabarakatuh,
Ridha Ananda Cipta
Twitter/Instagram : @RestorasiRidha
Facebook.com/ReStoreID
Email : RidhaStill@live.com
ECAMP #95 | #MBM16
Owner @NuhaTours - Tiket Pesawat dan Umroh, Pelayan Tamu ALLAH
Belum ada tanggapan untuk "SEDERHANA"
Post a Comment